BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Menurut Permendiknas no 66 tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan, bahwa Standar Penilaian Pendidikan adalah
kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrument penilaian hasil belajar
peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai
proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup:
penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
(Lampiran Permendiknas no 66 tahun 2013)
Melalui penilaian dapat diperoleh
informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan
belajar siswa, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan
informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan siswa dan
upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan kurikulum itu sendiri.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas ada
beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang penilaian pendidikan dalam
kegiatan pembelajaran.
1.
Apa
makna penilaian pendidikan dalam pembelajaran tematik?
2.
Prinsip
apa saja yang digunakan dalam penentuan penilaian pembelajaran tematik?
3.
Bagaimana
Ruang Lingkup, Jenis, Tehnik Dan Instrument Penilaian?
4.
Bagaimana
Langkah-langkah Pengembangan Instrumen Penilaian Dalam Pembelajaran Tematik?
C. Tujuan
Pembuatan Makalah
Dari
rumusan masalah kita akan dapat mengetahui beberapa hal yang perlu kita ketahui
tentang penilaian kelas dalam kegiatan pembelajaran.
1. Makna penilaian pendidikan dalam
pembelajaran tematik.
2. Prinsip-prinsip penilaian
pembelajaran tematik.
3. Ruang Lingkup, Jenis, Tehnik Dan
Instrument Penilaian.
4. Langkah-langkah Pengembangan
Instrumen Penilaian Dalam Pembelajaran Tematik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Makna Penilaian Pendidikan dalam
Pembelajaran Tematik
Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. (Trianto, 2007)
Prinsip-prinsip
dasar pembelajaran terpadu, yaitu:
1. The hidden
curriculum. Anak tidak
hanya terpaku pada pernyataan, atau pokok bahasan tertentu, sangat mungkin
pembelajaran yang dikembangkan memuat pesan yang tersembunyi penuh makna bagi
anak.
2. Subject in the
curriculum. Perlu
dipertimbangkan mana yang perlu didahulukan dalam pemilihan pokok atau topik
belajar, waktu belajar, serta penilaian kemajuan.
3. The learning
environment. Lingkungan
belajar di kelas memberikan kebebasan bagi anak untuk berfikir dan
berkreatifitas.
4. Views of social
world.Masyarakat
sekitar membuka dan memberikan wawasan untuk pengembangan pembelajaran di
sekolah.
5. Values and
attitude.Anak-anak
memperoleh sikap dan norma dari lingkungan masyarakat termasuk rumah, sekolah
dan panutannya, baik verbal maupun nonverbal (Saud, 2006).
Pada pembelajaran tematik terpadu, standar
penilaian pendidikan telah tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66
tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian pendidikan
sebagai proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik,
penilaian diri, penilaian
berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah,
yang diuraikan sebagai berikut.
1.
Penilaian otentik
merupakan penilaian yang
dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan
(input), proses,dan keluaran (output)
pembelajaran.
2.
Penilaian
diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara
reflektif untuk membandingkan
posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3.
Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses
belajar peserta didik termasuk penugasan
perseorangan dan/atau kelompok
di dalam dan/atau di luar
kelas khususnya pada
sikap/perilaku dan
keterampilan.
4.
Ulangan merupakan proses
yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik
secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau
kemajuan dan perbaikan
hasil belajar peserta didik.
5.
Ulangan harian merupakan
kegiatan yang dilakukan
secara periodic untuk
menilai kompetensi peserta
didik setelah menyelesaikan
satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
6. Ulangan
tengah semester merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9
minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ulangan tengah semester
meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD
pada periode tersebut.
7.
Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik di akhir
semester. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8. Ujian
Tingkat Kompetensi yang selanjutnya
disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran
yang dilakukan oleh
satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian
tingkat kompetensi. Cakupan UTK
meliputi sejumlah Kompetensi Dasar
yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
9.
Ujian Mutu Tingkat
Kompetensi yang selanjutnya
disebut UMTK merupakan
kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh pemerintah
untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UMTK meliputi
sejumlah Kompetensi Dasar
yang merepresentasikan Kompetensi
Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
10. Ujian Nasional
yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi
tertentu yang dicapai
peserta didik dalam rangka
menilai pencapaian Standar
Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
11. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan
kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di
luar kompetensi yang diujikan
pada UN, dilakukan
oleh satuan pendidikan.
Penilaian pembelajaran tematik di
kurikulum 2013 yaitu menggunakan penilaian assesmen autentik. Asesmen autentik
adalah pengukuran yang
bermakna secara signifikan
atas hasil belajar
peserta didik untuk ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen merupakan sinonim dari penilaian,
pengukuran, pengujian,
atau evaluasi. Istilah
autentik merupakan sinonim
dari asli, nyata,
valid, atau reliabel.
Secara konseptual asesmen autentik
lebih bermakna secara signifikan
dibandingkan dengan tes pilihan
ganda terstandar sekali pun. Ketika menerapkan asesmen autentik untuk
mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria
yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba,
dan nilai prestasi luar sekolah.
Asesmen autentik
memiliki relevansi kuat
terhadap pendekatan ilmiah
dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
Karena, asesmen semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar
peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun
jejaring, dan lain-lain. Asesmen
autentik cenderung fokus
pada tugas-tugas kompleks atau
kontekstual, memungkinkan
peserta didik untuk
menunjukkan kompetensi mereka
dalam pengaturan yang
lebih autentik. Karenanya, asesmen
autentik sangat relevan dengan pendekatan
tematik terpadu dalam pembelajaran, khususnya jenjang sekolah
dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai.
Asesmen
autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja
sama dengan peserta didik. Dalam asesmen
autentik, seringkali pelibatan siswa sangat
penting. Asumsinya, peserta
didik dapat melakukan
aktivitas belajar lebih
baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai. Asesmen autentik
mencoba menggabungkan kegiatan
guru mengajar, kegiatan siswa
belajar, motivasi dan keterlibatan
peserta didik, serta keterampilan
belajar. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran,
guru dan peserta
didik berbagi pemahaman
tentang kriteria kinerja. (MATERI
PELATIHAN PLPLG KONSEP TEMATIK, PENDEKATAN SCIENTIFIC, DAN PENILAIAN AUTENTIK)
B. Prinsip
- prisip penilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajar peserta didik
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarka pada prinsip-prinsip
sebagai berikut:
5. Sahih, berarti penilaian didasarkan
pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
6. Objektif, berarti penilaian
didasarkan pada prosedur dan criteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektifitas penilai.
7. Adil, berartipenilaian tidak
menguntungkan peserta didikkarena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama,suku, budaya, adat istiadat, status social ekonomi, dan gender.
8. Terpadu, berarti penilaianoleh
pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.
9. Terbuka, berarti prosedur penilaian,
criteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak
yang berkepentingan.
10. Menyeluruh dan berkesinambungan,
berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan
berbagai tehnik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan
peserta didik.
11. Sistematis, berarti penilaian
dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
12. Beracuan criteria, berarti penilaian
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
13. Akuntabel, berartipenilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi tehnik, prosedur , maupun hasinya.( Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 143, 2012)
C. Ruang
Lingkup, Jenis, Tehnik Dan Instrument Penilaian
Berdasar
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013
1. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil
belajar peserta didik mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara
berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi
relatif setiap peserta didik terhadap standar
yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk
pada ruang lingkup materi,
kompetensi mata pelajaran/
kompetensi muatan/ kompetensi program, dan proses.
2.
Jenis-jenis
Penilaian
Beberapa
kompetensi dan kemajuan belajar siswa-siswi tidak mampu diungkap hanya dengan
menggunakan tes. Untuk mendapatkan hasil penilaian yang otentik (sesuai dengan
kenyataan yang ada) telah banyak dikembangkan perangkat penilaian non tes.
Beberapa perangkat penilaian tes dan non tes yang banyak digunakan diantaranya adalah
Macam – macam Penilaian
|
|
Penilaian Tes
|
Penilaian Non Tes
|
1.
Tes lisan, contoh:
a. Hafalan
surat-surat pendek
b. Bercerita,
dan lain-lain.
2.
Tes tertulis, meliputi;
a.
Pilihan ganda
b.
Dua pilihan (benar-salah,
ya-tidak)
c.
Menjodohkan
d.
Isian singkat
e.
uraian
3.
Tes perbuatan, contoh;
a.
Praktek sholat berjamaah
b.
Praktek lari jarak pendek, dan
lain-lain
|
1.
Pengamatan
2.
Wawancara
3.
Kinerja (unjuk kerja)
4.
Proyek
5.
Produk
6.
Portofolio
7.
Skala Afektif (penilaian sikap)
|
3.
Teknik
dan Instrumen Penilaian
Teknik dan
instrumen yang digunakan
untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut.
a.
Penilaian kompetensi sikap,
Pendidik melakukan
penilaian kompetensi sikap
melalui observasi, penilaian diri,
penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta
didik dan jurnal.
Instrumen yang digunakan
untuk observasi, penilaian diri,
dan penilaian antar peserta didik
adalah daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan
pendidik.
1)
Observasi
merupakan teknik penilaian
yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik
secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi
sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2)
Penilaian
diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri.
3)
Penilaian
antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik.
4)
Jurnal merupakan
catatan pendidik di
dalam dan di
luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan
tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik yang
berkaitan dengan sikap
dan perilaku.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai
kompetensi pengetahuan melalui
tes tulis, tes
lisan, dan penugasan.
1) Instrumen tes
tulis berupa soal
pilihan ganda, isian, jawaban
singkat, benar-salah, menjodohkan,
dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar
pertanyaan.
3) Instrumen penugasan
berupa pekerjaan rumah
dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau
kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik
menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian
yang menuntut peserta
didik mendemonstrasikan
suatu kompetensi tertentu
dengan menggunakan tes
praktik, projek, dan penilaian
portofolio. Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubric
D. Langkah-langkah
Pengembangan Instrumen Penilaian Dalam Pembelajaran Tematik
1.
Prosedur
Penilaian
Ada beberapa
langkah yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan proses penilain hasil
belajar, yaitu:
a.
Merumuskan atau
mempertegas tujuan-tujuan pengajaran.
b.
Mengkaji
kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus mata pelajaran.
c.
Menyusun
alat-alat penilaian, baik tes maupun non tes, yang cocok digunakan dalam
menilai jenis-jenis tingkah laku yang tergambar dalam tujuan pembelajaran.
d.
Menggunakan
hsil-hasil penilaian sesuai dengan tujuan penilain tersebut, yakni untuk
kepentingan pendiskripsian kemampuan siswa-siswi, kepentingan perbaikan
pengajaran. Kepentingan
bimbingan belajar, maupun kepentingan laporan pertanggung jawaban pendidikan (
Sudjana, 2008).
2.
Pengembangan Tehnik Instrument
Penilaian
Untuk mengumpulkan informasi tentang
kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan dengan beragam tehnik, baik
berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Tehnik pengumpulan
informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar
peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Penilaian suatu kompetensi belajar dilakukan berdasarkan indicator-indikator
pencapaian hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun
psikomotor.
a.
Penilaian tes tertulis
Tes tertulis merupakan tes dimana
soal da jawaban yang diberikan peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam
menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban
tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai,
menggambar dan lain sebagainya. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: (Sukarji,
2007)
1)
Soal dengan memilih jawaban
·
Pilihan ganda,
·
Dua pilihan (benar-salah, ya/tidak)
·
Menjodohkan
2)
Soal dengan mensuplay jawaban
·
Isian singkat atau melengkapi
·
Uraian terbatas
·
Uraian obyektif/non obyektif
·
Uraian terstruktur/non terstruktur
Contoh penilaian tertulis:
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : 1/1
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
Jenis
Penilaian
|
Bentuk
instrumen
|
·
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan sampai 20
|
·
Menyelesaikan permasalahan
penjumlahan dalam soal cerita
·
Menyelesaikan permasalahan
pengurangan dalam soal cerita
|
·
Tes tertulis
|
·
Pilihan ganda
·
Esay
|
A. Berilah
tanda silang (x) pada huruf di depan jawaban yang paling tepat! Skor setiap
jawaban benar diberi nilai 1.
v Budi
memiliki 15 buah kelereng. Ketika dating dari pasar, ibunya member 2 kelereng.
Jumlah kelereng budi sekarang adalah…
a. 15 b. 16 c. 17
B. Isilah
titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan tepat! Skor setiap
jawaban benar diberi nilai 2.
v
Putri memiliki 19 kertas warna merah.
Kemudian yang 2 lembar diberikan kepada Sasa. Maka jumlah kertas Putri sekarang
adalah…
b.
Penilaian
unjuk kerja
Merupakan
penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti:
praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olah raga, bermain peran,
memainkan alat music, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan lai-lain.
Ada
beberapa cara dalam pengembangan alat penilaian unjuk kerja, antara lain:
1)
Daftar cek (checklist). Digunakan
untuk mengetahui muncul
atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari
indikator atau sub indikator
yang harus muncul dalam
sebuah peristiwa atau tindakan. Caranya dengan menggunakan
daftar cek (ya-tidak) atau penggunaan tanda centang (v). (Sukarji,2007)
Contoh
I. penilaian kerja dengan daftar checklist
Mata
pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/
semester : 1/1
Kompetensi Dasar
|
Indicator
|
Jenis Penilaian
|
·
Memperkenalkan
diri sendiri dengan kalimat sederhana dan bahasa yang santun
|
·
Mengenalkan
nama diri, tempat dan tanggal lahir, nama orang tua, serta alamat kepada
teman sekelas.
·
Mempraktikan
cara menyapa yang sopan
|
·
Kinerja
·
Kinerja
|
Mempraktikan
cara menyapa dengan sopan.
(Dinilai
menggunakan Daftar checklist)
Nama
peserta didik: Kelas:
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Ya
|
Tidak
|
1.
2.
3.
4.
|
Mengucapkan
salam
Menanyakan
kabar
Bahasa
tubuh
Intonasinya
menunjukkan kesopanan
|
||
Skor yang
dicapai
|
|||
Skor
maksimum
|
Contoh
II. penilaian kerja dengan daftar checklist
Nama : Muhammad Taufik
Mata
pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : III/I
Standar
Kompetensi : 4. Melaksanakan salat
dengan tertib
Kompetensi
dasar : 4.2 Menampilkan
keserasiangerakan dengan bacaan salat
Indikator : 4.2.1 Memeragakan
gerakan-gerakan salat
4.2.2 Membaca lafat/bacaan dalam setiap gerakan
salat
Materi
Pokok : Shalat
NO
|
Rukun Shalat
|
Kategori Penilaian
|
|
Betul
|
Salah
|
||
1
|
Lafal Niat
|
||
2
|
Sikap berdiri
|
||
3
|
Takbiratul ikhram
|
||
4
|
Membaca surah Al fatikah
|
||
5
|
Rukuk dan tuma’ninah
|
||
6
|
I’tidal dan tuma’ninah
|
||
7
|
Sujud dua kali dan tuma’ninah
|
||
8
|
Duduk diantara dua sujud
|
||
9
|
Duduk akhir
|
||
10
|
Membaca tasyahud akhir
|
||
11
|
Membaca sholawat Nabi
|
||
12
|
Memberi salam
|
||
13
|
Menertibkan rukun
|
||
Jumlah
|
|||
Skor maksimal
|
13
|
Nilai =
2)
Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative
records). Digunakan dengan
cara guru menulis laporan narasi
tentang apa yang
dilakukan oleh masing-masing
peserta didik selama melakukan tindakan.
Dari laporan tersebut,
guru dapat menentukan
seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang
ditetapkan.
Contoh
penilaian menggunakan catatan anekdot/narasi:
Tema
: Diri sendiri
Kelas/semester : 1/1
Kompetensi
dasar : memperkenalkan diri
Indicator : siswa mampu menyebutkan nama orang tua dan
saudara kandung
No.
|
Nama siswa
|
Nilai kognitif
|
1.
2.
|
Ahmad
Anta
Ahmad
Abdi Manab
|
Mampu
menyebutkan nama orang tua dengan baik, benar dan lancar
Mampu
menyebutkan nama orang tua dengan baik, kurang benar tetapi lancar
|
No.
|
Nama Siswa
|
Psikomotorik
|
1.
|
Ahmad
Anta
|
Siswa
aktif dalam kegiatan pembelajaran
|
No.
|
Nama siswa
|
Afektif
|
1.
|
Ahmad
Anta
|
Siswa senang dalam belajar
perkenalan, berani maju di depan kelas.
|
3) Skala
penilaian (rating scale). Biasanya
digunakan dengan menggunakan
skala numerik berikut predikatnya.
Misalnya: 5 =
baik sekali, 4
= baik, 3
= cukup, 2
= kurang, 1
= kurang sekali.
Contoh I. Penilaian unjuk kerja
dengan skala penilaian dalam diskusi kelompok.
Kelompok :
Nama :
1. …
2…
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Skor siswa
|
||||
1.
2.
3.
4.
|
Bekerjasama
Bekerja
sistematis
Inisiatif
Perhatian
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Rubric penilaian,
1= ikut serta dalam memberikan
pendapat
2= bekerja sistematis sesuai panduan
3= menerima pendapat dari kelompok
lain
4= memperhatikan tugas dan aktivitas
kelompok
Keterangan
skor:
5=
sangat baik,
4=
baik
3=
cukup
2=
kurang
1=sangat
kurang
Contoh
II. Penilaian unjuk kerja dengan skala penilaian
Nama : Nadia Sari
Mata
pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester :
III/I
Standar
Kompetensi : 4. Melaksanakan salat
dengan tertib
Kompetensi
dasar : 4.2 Menampilkan keserasiangerakan
dengan bacaan s
Indikator : 4.2.1 Memeragakan
gerakan-gerakan salat
4.2.2 Membaca lafat/bacaan dalam setiap geakan
salat
Materi
Pokok : Shalat
NO
|
Rukun shalat
|
Skala penilaian
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Lafal
niat
|
|||||
2
|
Sikap
berdiri
|
|||||
3
|
Takbiratul
ikhram
|
|||||
4
|
Membaca
surat al fatikah
|
|||||
5
|
Rukuk
dan tuma’ninah
|
|||||
6
|
I’tidal
dan tuma’ninah
|
|||||
7
|
Sujud
dua kali dan tuma’ninah
|
|||||
8
|
Duduk
di antara dua sujud
|
|||||
9
|
Duduk
akhir
|
|||||
10
|
Membaca
tasyahud akhir
|
|||||
11
|
Membaca
sholawat nabi
|
|||||
12
|
Memberi
salam
|
|||||
13
|
Menertibkan
rukun
|
|||||
Jumlah
|
||||||
Skor
maksimal
|
65
|
Nilai
=
Jika seorang siswa memperoleh skor
100 dapat ditetapkan “sangat baik”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah skor
pemerolehan.
4)
Memori atau
ingatan (memory approach). Digunakan
oleh guru dengan
cara mengamati peserta didik
ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru menggunakan
informasi dari memorinya
untuk menentukan apakah
peserta didik sudah
berhasil atau belum. Cara seperti tetap ada manfaatnya, namun tidak
cukup dianjurkan.
c.
Penilaian
proyek
Dalam
penilaian proyek ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :
1)
Kemampuan pengelolaan, kmampuan
peserta didik dalam memilih topic, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan
2)
Relevansi, kesesuaian dengan mata
pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahamam dan ketrampilan
dalam pembelajaran
3)
Keaslian, proyek yang dilakukan
peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan
kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan protek terhadap peserta didik
Penilaian proyek dilakukan mulai dari
perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu guru perlu
menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain,
pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis.
Contoh
penilaian proyek:
Mata
pelajaran : Sains
Kelas/
semester : 2/1
Bentuk
penilaian : praktik/tugas
Alokasi
waktu : 2 minggu
No
|
Kompetnsi dasar
|
Hasil belajar
|
Kelas/
semester
|
Materi
|
Indikator
|
1
|
Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada pertumbuhan
hewan(dalam ukuran)dan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman)
|
Menyusun
perencanaan kerja ilmiah melalui pengamatan
|
II/1
|
Tumbuhan kacang hijau
|
Dapat
melakukan tugas pengamatan pertumbuhan tanaman kacang hijau berdasarkan
cirri-ciri fisiknya
|
Soal
: Amatilah pertumbuhan biji kacang hijau menjadi tanaman
Rubric penilaian
Aspek yang
dinilai
|
Hasil
penilaian
|
||
Persiapan
1.
Merencanakan penelitian
2.
Mempersiapkan alat dan bahan
Pelaksanaan
1.
Melakukan pengamatan secara rinci
dan terjadwal
2.
Mencatat hasil pengamatan
Pelaporan
1.
Menulis laporan berdasarkan hasil
pengamatan
2.
Menulis laporan menggunakan tata
bahasa yang baik dan benar
|
3
|
2
|
1
|
Keterangan :
3= baik
2= cukup
1= kurang
d.
Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan
dan kualitas
Pengembangan produk meliputi tiga tahap dan disetiap tahap
perlu diadakan penilaian yaitu:
1)
Tahap persiapan, meliputi :
penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggai, mengembangkan
gagasan, dan mendesain produk.
2)
Tahap pembuatan produk (proses),
meliputi : penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan
bahan , alat dan teknik.
3)
Tahap penilaian produk, meliputi :
penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Tehnik
penilaian produk
Penilaian
produk biasanya menggunakan cara holistic atau analitik.
·
Cara holistic yaitu berdasarkan
kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal
·
Cara analitik, yaitu berdasrkan
aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua criteria yang terdapat
pada semua tahap proses pengembangan.
Contoh
penilaian produk
Mata
pelajaran :IPA
Kelas/
semester : 1/2
Kopetensi Dasar
|
Indicator
|
Jenis penilaian
|
Mengidentifikasi makhluk hidup yang menguntungkan dan yang
membahayakan
|
·
Menyebutkan 5 hewan yang
menguntungkan
·
Menyebutkan 5 jenis hewan yang
merugikan
·
Menyebutkan 5 jenis tumbuhan yang
menguntungkan
·
Menyebutkan 5 jenis tumbuhan yang
merugikan
·
Mendiskripsikan secara lengkap manfaat
salah satu hewan
·
Mendiskripsikan salah satu contoh
tumbuhan
·
Membuat bagan hewan yang
menguntungkan dan hewan yang merugikan
|
·
Tes
·
Tes
·
Tes
·
Tes
·
Produk
·
Produk
·
Produk
|
Tugas
:
1.
Perhatikan gambar-gambar hewan yang
telah disiapkan oleh kelompok.
2.
Kelompokkkan hewan-hewan tersebut
mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan!
3.
Tempelkan pada kertas yang tersedia!
No.
|
Komponen
|
Kurang baik (1)
|
Cukup baik (2)
|
Sangat baik (3)
|
1.
|
Menyiapkan gambar-gambar hewan (20%)
|
|||
2.
|
Ketetapan pengelompokkan hewan
(bobot 40%)
|
|||
3.
|
Keindahan produk (bobot 20%)
|
|||
4.
|
Kerjasama (20%)
|
|||
Skor total
|
Nilai = skor yang diperoleh x 100 =
75, karena KKM 75
25
e.
Penilaian portofolio
Penilaian
portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu
periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik oleh peserta didik.
Penilaian
portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu
periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut
dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik. Berdasarkan informasi
perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai
perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan
demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta
didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, music.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penulisan portofolio, yaitu:
1)
Siswa merasa memiliki portofolio
sendiri
2)
Tentukan hasil kerja apa yang akan
dikumpulkan.
3)
Kumpulkan dan simpan hasil kerja
siswa dalam satu tempat (map atau folder).
4)
Beri tanggal pembuatan.
5)
Tentukan criteria untuk menilai
hasil kerja siswa
6)
Minta siswa untuk menilai hasil
kerja mereka secara berkesinambungan
7)
Bagi yang kurang, beri kesempatan
memperbaiki karyanya, tentukan jangka waktunya
8)
Bila perlu jadwalkan pertemuan
dengan orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud dan tujuan
portofolio, sehingga orang tua dapat membantu dan memotivasi anaknya. (Masnur
Muslich,2009)
Jenis
penilaian portofolio:
1).
Portofolio perkembangan, berisi koleksi artefak siswa yang menunjukkan
pertumbuhan seorang siswa. Dengan demikian yang dipajang dalam portofolio
perkembangan adalah artefak yang bias menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan
siswa dari tahap ke tahap berikutnya.
2).
Portofolio pamer/ showcase . berisi
artefak siswa yang menunjukkan hasil karya terbaiknya.
3).
Portofolio koprehensif, berisi artefak seluruh hasil karya siswa.
Contoh
penilaian portofolio
Mata
pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/
semester : 3/2
Kompetensi Dasar
|
Indicator
|
Bentuk dokumen untuk portofolio
|
Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri
menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan
penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik
|
Menyusun gambar seri sehingga membentuk urutan sebuah
cerita
|
Menyusun gambar seri
|
Menulis pokok kalimat dari gambar-gambar seri
|
Masing-masing potongan gambar
terdapat pokok kalimat
|
|
Menulis kalimat dengan memperhatikan ejaan, huruf capital,
dan tanda titik.
|
Kalimat yang disusun memiliki
ejaan, huruf capital, tanda titik yang tepat
|
|
Mengembangkan pokok kalimat menjadi sebuah paragraph
berdasarkan gambar seri
|
Mengembangkan pokok kalimat
menjadi sebuah paragraph
|
|
Menemukan kesalahan dan memperbaiki paragraph berdasarkan
kesalahan tersebut
|
Paragraph yang telah dikoreksi dan
direvisi
|
|
Menggabungkan paragraph sehingga tersusun menjadi karangan
sederhana
|
Karangan yang tersusun dari
paragraph-paragraf yang disusun sebelumnya
|
|
Menemukan kesalahan dan memperbaiki karangan berdasarkan
kesalahan
|
Karangan yang telah dikoreksi
beserta revisinya
|
Petunjuk pensekoran penilaian
portofolio
Dokumen
|
Indikator
|
1. Masing-masing
potongan gambar terdapat pokok kalimat
|
·
Gambar seri disusun secara logis
membentuk cerita
·
Masing-masing gambar memiliki
pokok kalimat yang sesuai dengan tema gambar
|
2. Kalimat
yang disusun memiliki ejaan, huruf capital, tanda titik yang tepat
|
·
Menyusun kalimat dengan benar;
subjek, predikat, objek
·
Penggunakan huruf capital, ejaan,
koma, dantitik dengan tepat
|
3. Mengembangkan pokok kalimat menjadi sebuah paragraph
|
·
Pokok kalimat dikembangkan menjadi
paragraph
·
Anak kalimat terkait dengan
paragraph
·
Kalimat-kalimat dalam paragraph
disusun dengan memperhatikan susunan kalimat, ejaan, koma, titik.
|
4. Paragraph yang telah dikoreksi dan direvisi
|
·
Menemukan kesalahan paragraph yang
disusunnya sendiri
·
Memperbaiki paragraph berdasarkan
kesalahan yang telah ditemukan
|
5. Karangan yang tersusun dari paragraph-paragraf yang
disusun sebelumnya
|
·
Paragraph-paragraf yang telah
disusun dirangkai menjadi sebuah karangan
·
Paragraph-paragraf membentuk
hubungan cerita yang logis
|
6. Karangan yang telah dikoreksi beserta revisinya
|
·
Menemukan kesalahan yang
disusunnya sendiri
·
Memperbaiki karangan berdasarkan
kesalahan yang ditemukan
|
Pensekoran
Sangat baik=5; baik=4;cukup=3;
kurang=2, sangat kurang=1
|
f.
Penilaian Sikap
Penilain
sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap objek
sikap. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan cara : a) observasi perilaku, b)
pertanyaan langsung, c) laporan pribadi.
a)
Obsevasi perilaku, dapat dilakukan
dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan
dengan peserta didik selama di sekolah. Berikut contoh format buku catatan
harian.
BUKU CATATAN HARIAN TENTANG
PESERTA DIDIK
( nama sekolah )
Mata pelajaran :
Kelas :
Tahun pelajaran :
Nama guru :
|
Contoh
isi buku catatan harian
No.
|
Hari/
tanggal
|
Nama peserta didik
|
Kejadian
|
Tindak lanjut
|
1.
2.
|
Senin,
2-12-2013
Rabu,
4-12-2013
|
Esa dan Abidzar
Ferlita
|
Keduanya bertengkar akibat kurangnya menjaga emosi saat
bermauin bola
Menolong siswa kelas 1 yang terjatuh dan membawanya ke
ruang UKS
|
Didamaikan dan masing-masing menyadari kesalahannya
|
Contoh
format penilaian sikap dalam praktek diskusi
No.
|
Nama
|
Perilaku
|
Nilai
|
keterangan
|
|||
1.
2.
3.
4.
|
Agus
Burhan
….
….
|
Bekerja sama
|
Berini-
siatif
|
Penuh
perhatian
|
Bekerja
Sistematis
|
||
Catatan:
Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan
criteria berikut:
1=sangat
kurang, jumlah skor 0-5
2=
kurang, jumlah skor 6-9
3=cukup,
jumlah skor 10-13
4=baik,
jumlah skor 14-17
5=amat
baik, jumlah skor 18-20
Contoh penilaian diri
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : II/2
Standar Kompetensi : 4. Menampilkan nilai-nilai Pancasila
Kompetensi dasar :
4.1 Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari
Aspek : Penerapan
PETUNJUK :
Isilah tabel dibawah ini dengan
tanda ceklis (V ) pada kolom yang sesuai Dengan pernyataan sikapmu terhadap
pernyataan pada kolom sebelumnya
NO
|
Aspek Penilaian/Kriteria
|
Selalu
|
Kadang-Kadang
|
Tidak pernah
|
A
|
Kejujuran
|
|||
1
|
Setiap hari berkata jujur kepada
orang tua
|
|||
2
|
Mengembalikan kembalian uang
belanja kepada orang tua
|
|||
3
|
Menyerahkan nilai ulangan
disekolah walaupun nilainya jelek
|
|||
4
|
Menyampaikan alasan yang benar
ketika terlambat masuk sekolah
|
|||
B
|
Kedisiplinan
|
|||
1
|
Datang ke sekolah tidak terlambat
bahkan lebih awal
|
|||
2
|
Mengerjakan Tugas/PR sesuai yang
dijadwalkan
|
|||
3
|
Pulang sekolah langsung bermain
dengan teman sebelum sampai dirumah
|
|||
4
|
Mengerjakan Ibadah tepat waktu
|
Catatan : menilai kejujuran siswa
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, ehingga menjadi informasi yang bermakna dalm pengambilan
keputusan.
2.
Penilaian
pembelajaran tematik di kurikulum 2013 yaitu menggunakan penilaian assesmen
autentik. Asesmen autentik adalah
pengukuran yang bermakna
secara signifikan atas
hasil belajar peserta
didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
3.
Jenis penilaian dalam penbelajaran
tematik ada dua macam bentuk penilaian. Bentuk penilaian yang dimaksud adalah
penilaian tes dan nontes. Masing-masing bentuk penilaian memiliki teknik-teknik
yang berbeda satu sama lainnya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. 2009. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Muslich, Masnur. KTSP Pembelajaran
Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual. 2009. Jakarta. Bumi Aksara
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 143. LEMBAR KERJA PTK DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. 2012.
Kediri . Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sukarji. Buku Ajar:
Perencanaan Pembelajaran. 2007. Tulungagung. Sekolah Tinggi Agama Islam
Tulungagung
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN
MATERI PELATIHAN PLPLG KONSEP TEMATIK, PENDEKATAN
SCIENTIFIC, DAN PENILAIAN AUTENTIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar