Makalah
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DAN DISCOVERY
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam
Dosen: Chusnul Khotimah. M. Pd I
Disusun oleh
1.
Denok Muktiari
2.
Khamin Ashar
3.
Fatimah
4.
Sri Wahyuni
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
STAI DIPONEGORO
TULUNGAGUNG
2013
Kata Pengantar
Alhamdulilah puji syukur kami ucapkan atas
terselesaikannya makalah ini. Karena hanya dengan limpahan rahmat dan
taufik-Nya makalah ini dapat terselesaikan, sehingga makalah ini dapat kami
jadikan panduan dalam belajar.
Shalawat
serta salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
mengajarkan kepada umatnya tentang pentingnya pendidikan dalam kehidupan.
Makalah
ini dapat tersusun seperti sekarang atas bantuan dari beberapa pihak. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:
- Ibu Chusnul Khotimah, M.Pdi selaku dosen Pembelajaran IPA STAI Diponegoro Tulungagung.
- Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan penyusunan makalah-makalah berikutnya.
Tulungagung, 3 Mei 2013
penulis
Daftar Isi
Halaman
Judul……………………………………………………….…….…….…….i
Kata
Pengantar………………………………………………………..…….…………ii
Daftar
Isi………………………………………………………………..…….…….….iii
Daftar
Lampiran………………………………………………………………………iv
BAB
I Pendahuluan…………………………………………………………….…..…1
A.
Latar
Belakang…………………………………………………………..….1
B.
Rumusan
Masalah…………………………………………………..……....2
C.
Tujuan
Makalah…………………………………………………………….2
BAB
II Pembahasan…………………………………………………………...….…..3
A.
Pengertian
Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery……………….…...3
B.
Langkah-langkah
Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery………….…3
C.
Kelebihan dan
Kekurangan Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery.…5
BAB
III Kesimpulan……………………………………………………………….….6
Daftar
Pustaka
Lampiran
Daftar Lampiran
Lampiran 1.
Ringkasan Materi
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 3.
Lembar Kerja Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seorang
guru yang profesional dituntut untuk dapat menampilkan keahlian di depan
kelas. Salah satu komponen keahlian itu adalah kemampuan untuk menyampaikan
pelajaran kepada siswa. Untuk dapat menyampaikan pelajaran dengan efektif dan
efisien, guru perlu mengenal berbagai jenis strategi belajar mengajar sehingga
dapat memilih strategi manakah yang paling tepat untuk suatu bidang pengajaran.
Strategi belajar mengajar merupakan
cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan
pengajaran tertentu, yang meliputu sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang
dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Strategi belajar mengajar di
sini merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang
akan dicapai. Tiap tingkah laku yang harus dipelajari perlu dipraktekkan.
Karena setiap materi dan tujuan pengajaran berbeda satu sama lain, maka jenis
kegiatan yang harus dipraktekkan oleh siswa memerlukan persyaratan yang berbeda
pula. Sehingga perlu adanya kaitan antara strategi belajar mengajar dengan
tujuan pengajaran, agar diperoleh langkah-langkah kegiatan belajar-mengajar
yang efektif dan efisien. Strategi belajar mengajar terdiri dari metode dan
teknik (prosedur) yang akan menjamin bahwa siswa akan betul-betul mencapai
tujuan.
Kata metode dan teknik sering
digunakan secara bergantian. Gerlach dan Ely dalam bukunya ”Teaching
and Media: A Systematic Approach” mengemukakan bahwa teknik (yang
kadang-kadang disebut metode) dapat diamati dalam setiap situasi belajar
mengajar. Teknik adalah jalan atau alat yang digunakan guru untuk mengarahkan
kegiatan siswa kearah tujuan yang ingin dicapai. Guru yang efektif,
sewaktu-waktu siap menggunakan berbagai metode dengan efektif dan efisien
menuju tercapainya tujuan.
Metode, menurut menurut Winarno
Surakhmad (dalam Uno: 2007) adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat
untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi guru (metode mengajar)
maupun bagi siswa (metode belajar). Makin baik metode yang dipakai, makin
efektif pula pencapaian tujuan.
Dalam makalah
ini akan dibahas tentang metode pendekatan pembelajaran inquiry dan
discovery
(Guided
Discovery Lesson atau pelajaran dengan
penemuan terbimbing).
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka ada beberapa hal yang ingin
diketahui, antara lain:
1.
Apakah
pengertian model pembelajaran inquiry dan discovery?
2.
Bagaimana
langkah-langkah model pembelajaran inquiry dan discovery?
3.
Apa saja
kelebihan dan kekurangan model pembelajaran inquiry dan discovery?
C.
Tujuan Makalah
1.
Mengetahui
pengertian model pembelajaran inquiry dan discovery.
2.
Mengetahui apa
saja langkah-langkah model pembelajaran inquiry dan discovery.
3.
Mengetahui apa
saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran inquiry dan discovery.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Model
Pembelajaran Inquiry Dan Discovery
Inquiry berarti pertanyaan, atau
pemeriksaan, penyelidikan (Trianto, 2007:135). David L. Haury dalam artikelnya,
Teaching
Science Through Inquiry (dalam Sutrisno: 2008) mengutip definisi
yang diberikan oleh Alfred Novak: inquiry merupakan tingkah laku yang
terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional
fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inquiry
berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian
pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu.
Sund (dalam Trianto: 2007) menyatakan bahwa discovery
merupakan bagian dari inquiry, atau inquiry
merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih
mendalam. Inquiry sebagai
suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi.
Jadi strategi inquiry dan discovery berarti
suatu rangkaian kegiatan belajar antara siswa dan guru sebagai pembimbing untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Metode inquiry yang mensyaratkan
keterlibatan aktif siswa terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap
anak terhadap Sains. Selanjutnya, metode pembelajaran ini berupaya menanamkan
dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran
ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam
memecahkan masalah. Siswa
benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar.
Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inquiry
adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Memilih masalah yang perlu
disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Selanjutnya
adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah.
B.
Langkah-Langkah
Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery
Langkah langkah dalam melaksanakan model pembelajaran ini antara
lain:
1.
Merumuskan
masalah
Guru
menyajikan permasalahan berupa pokok-pokok materi yang akan disampaikan.
2.
Adanya
Hipotesis
Guru
menceritakan fenomena-fenomena yang terjadi. Atau fakta-fakta yang ada
hubungannya dengan materi yang akan disampaikan.
3.
Mengumpulkan
Bukti
Siswa
melakukan percobaan dan penelitian dalam pencarian fakta-fakta. Dari berbagai
macam sumber dan penggunaan alat-alat percobaan.
4.
Menguji
Hipotesis
Mencocokkan
hipotesis yang ada dengan fakta-fakta yang ditemukan dari hasil percobaan.
5.
Menarik
Kesimpulan
Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan model
pembelajaran inquiry dan discovery antara lain:
1.
Question (pertanyaan). Pembelajaran biasanya dimulai dengan sebuah pertanyaan pembuka
yang memancing rasa ingin tahu siswa dan atau kekaguman siswa akan suatu
fenomena. Untuk memudahkan proses ini, guru menanayakan kepada siswa mengenai
hipotesis yang memungkinkan.
2.
Student Engangement (peran siswa aktif). Keterlibatan aktif siswa merupakan suatu keharusan.
3.
Cooperative Interaction (interaksi yang kompak dengan
anggota kelompok).
4.
Performance Evaluation. Siswa dapat memecahkan masalah
yang dihadapi. Selain itu siswa diminta untuk dapat mengembangkan pengetahuan
tersebut berupa membuat suatu produk yang berkaitan dengan materi. Misalnya
membuat kerajinan, karangan, puisi, dan lain-lain yang merupakan pembelajaran
yang bermakna.
5.
Variety of Resources.
Siswa dapat
menggunakan bermacam-macam sumber belajar, misalnya buku teks, website,
televisi, video, poster, wawancara dengan ahli, dan lain sebagainya.
Contoh penggunaan model pembelajaran inquiry-discovery dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
1.
Guru menyiapkan satu materi yang dianggap cocok untuk
inquiry-discovery. (lihat Lampiran 1)
2.
Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
(lihatLampiran 2)
3. Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data
secukupnya, yang dinyatakan dengan pernyataan atau pertanyaan.
4.
Pengarahan
sebelum siswa melakukan kegiatan. Alat/bahan perlu disediakan sesuai dengan
kebutuhan siswa dalam melaksanakan kegiatan.
5.
Guru membentuk
kelompok-kelompok dan memberikan lembar pertanyaan yang disertai
langkah-langkah dalam melakukan percobaan. (lembar kerja kelompok lihat
lampiran 3)
6.
Siswa
melaksanakan percobaan/ penelitian berdasar lembar kerja kelompok.
7.
Peran aktif
siswa dalam mengumpulkan bukti-bukti.
8.
Guru meminta
ketua kelompok untuk membacakan hasil penelitian, dan siswa lain menanggapi.
9.
Siswa dibantu
guru memberikan kesimpulan dari hasil penelitian.
10.
Guru memberikan
penguatan.
C.
Kelebihan dan
Kekurangan Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery
Kelebihan
dari Model Penemuan terbimbing adalah sebagai berikut:
- Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan.
- Menumbuhkan sekaligus menamkan sikap inquiry (mencari-temukan).
- Mendukung kemampuan problem solving siswa
- Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru, dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Materi yang disajikan dapat mencapai tingkat kemampuan yang lebih tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya
Kekurangan dari Model Penemuan terbimbing adalah sebagai
berikut:
- Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama.
- Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Dilapangan beberapa siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan model ceramah.
- Tidak semua topik cocok disampaikan dengan model ini. Umumnya topik-topik yang berhubungan dengan prinsip dapat dikembangkan dengan Model Penemuan Terbimbing.
BAB III
KESIMPULAN
Secara
singkat dapat disimpulkan bahwa tujuan utama pendekatan inquiry dan
discovery
adalah untuk melatih kemampuan siswa dalam meneliti, menjelaskan
fenomena, dan memecahkan masalah secara ilmiah. Karena pada dasarnya secara
intuitif setiap individu cenderung melakukan kegiatan ilmiah (mencari
tahu/memecahkan masalah). Kemampuan tersebut dapat dilatih sehingga setiap
individu kelak dapat melakukan kegiatan ilmiahnya secara sadar (tidak intuitif
lagi) dan dengan prosedur yang benar.
Melalui pendekatan ini, guru dapat meyakinkan siswa bahwa ilmu
bersifat tentatif dan dinamis, karena ilmu berkembang terus menerus. Sesuatu
yang saat ini diyakini benar, kelak suatu saat belum tentu benar atau berubah.
Disamping itu, siswa dilatih untuk dapat menghargai alternatif-alternatif lain
yang mungkin berbeda dengan yang telah ada sebelumnya dan telah diyakini
sebagai suatu kebenaran.
DAFTAR PUSTAKA
Panduan Buku Paket IPA kelas IV. 2012.
Jakarta. .Erlangga
Forum Peningkatan Profesi Guru. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV
semester I. 2012. Surabaya. Lentera
Ilmu
Yuliani, Refi Elfina. Pendekatan Inquiry Dan Discovery.
2012. www. Blogspot.com
Admin. Model Pembelajaran. 2012. www.blogspot.com
LAMPIRAN I
Ringkasan Materi
1.
Wujud Benda
Berdasarkan wujudnya, benda dapat dibedakan menjadi tiga macam:
a. Benda padat ( batu, kayu, buku, besi, dan lain sebaginya )
b. Benda cair ( air, susu, minyak, bensin, dan lain sebagainya )
c. Benda gas ( udara, uap air, oksigen )
2.
Sifat-sifat
Benda
a.
Sifat benda
padat
· Volume tetap
· Bentuk tetap meski berpindah tempat
· Wujud tidak mengikuti wadahnya
· Bentuk dapat berubah dengan perlakuan tertentu
b.
Sifat benda
cair
· Volume tetap
· Bentuk berubah sesuai tempatnya
· Dalam keadaan tenang permukaan selalu mendatar
· Mengalir ke tempat rendah
· Meresap melalui celah-celah kecil
· Melarutkan beberapa zat
c.
Sifat benda gas
· Menekan ke segala arah
· Mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya
· Terdapat di segala tempat, kecuali hampa udara
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Judul : Benda dan Sifatnya
Hari, tanggal :
Kelas/Semester : IV/1
Tahun Pelajaran : 2013/2014
Alokasi Waktu :
A.
Standar
Kompetensi
Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai
cara penggunaan benda berdasar sifatnya
B.
Kompetensi
Dasar
Mendiskripsikan wujud benda padat, cair, dan gas yang memiliki
sifat tertentu
C.
Indikator
· Menyebutkan macam-macam wujud benda beserta contohnya
· Menyebutkan masing-masing sifat wujud benda
D.
Tujuan
Pembelajaran
· Siwa mampu menjelaskan wujud benda padat, cair dan gas
· Siswa mampu menjelaskan sifat-sifat yang dimiliki benda padat, cair
dan gas
E.
Metode
pembelajaran
· Ceramah
· Tanya jawab
· Diskusi
·
Inquiry-discovery
·
Short Card
F.
Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
No.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Kegiatan Siswa
|
Metode
|
Alokasi
Waktu
|
1.
|
Pendahuluan
· Guru menyiapkan siswa dengan berdoa, mengabsensi
serta menyiapkan buku pelajaran sehingga siswa dapat menerima pelajaran.
· Apresiasi
Guru memberikan Tanya jawab mengenai materi, contoh “Siapa yang hari
ini sudah minum susu? Kira-kira bagaimana bentuk susu ketika dimasukkan ke
dalam gelas?”
· Motivasi
Guru memotivasi siswa supaya tertari dengan materi yaitu melalui Tanya
jawab.
|
· Menjawab
pertanyaan yang disampaikan guru.
|
· Tanya
jawab
|
|
2.
|
Kegiatan Inti
· Eksplorasi
· Setelah
diadakan Tanya jawab, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok menjadi 3.
· Guru
membagikan lembar kerja kelompok.
· Guru
membagiakan alat-alat sebagai bahan percobaan
· Tugas
I masing-masing kelompok:
Kelompok 1,
menyebutkan 5 macam contoh benda padat
Kelompok 2,
menyebutkan 5 macam benda cair
Kelompok 3,
menyebutkan 3 macam contoh benda gas
· Tugas
II masing-masing kelompok:
Kelompok 1,
meneliti tentang sifat-sifat benda padat
Kelompok 2,
meneliti tentang sifat-sifat benda cair
Kelompok 3,
meneliti tentang sifat-sifat benda gas.
· Guru
mengawasi, membimbing dan membantu jika ada yang kesulitan.
· Elaborasi
· Siswa/
ketua kelompok membacakan hasil diskusi dan penelitian
· Guru
menjelaskan ulang mengenai hasil diskusi dan penelitian kelompok
· Guru
memberikan kesempatan untuk bertanya atau menanggapi hasil dari masing-masing
kelompok
· Guru
membagikan kartu tulisan dan meminta siswa untuk memasangkan sesuai
pasangannya
|
· Membentuk
kelompok
· Diskusi
· melakukan
percobaan
· siswa
bergantian membacakan lembar jawaban
· siswa
mendengarkan penjelasan guru
· siswa
menanggapi hasil pekerjaan teman
· memasangkan
kartu
|
· Inquiry/
· Diskoveri/
penemuan terbimbing
·
Ceramah
·
Short Card
|
|
3.
|
Kegiatan penutup
· Siswa
dengan bantuan guru membuat kesimpulan materi yang baru diajarkan
· Guru
memberikan penguatan tentang materi kepada siswa, sehingga siswa tidak
mengalami keraguan dalam pemahaman materi
· Guru
memberikan tindak lanjut berupa pemberian pekerjaan rumah, dengan mengerjakan
soal-soal dan membuat produk mengenai wujud benda.
· Guru
menutup pelajaran dengan doa bersama-sama
|
· Siwa
berdoa bersama-sama
|
|
|
G.
Sumber belajar
· Kurikulum
· Buku IPA kelas 4
· Lembar kerja siswa (FORUM)
H.
Alat dan Bahan
· Batu, pensil, plastisin, kertas
· Gelas, air, kayu, kain/tissue, garam/gula
· Balon
I.
Penilaian
1.
Penilaian
Proses : Penilaian selama
proses pembejaran
2.
Penguasaan
konsep : Tes tulis
Mengetahui, Tulungagung,
2013
Kepala Sekolah Guru
Kelas
NIP. NIP.
Soal
Isilah titik-titik di bawah ini!
1.
Contoh benda
padat adalah…..
2.
Benda yang
larut ke dalam air adalah..…
3.
Air mengalir
dari tempat yang tinggi menuju ke…..
4.
Di dalam bola
sepak bola berisi…..
5.
Permukaan benda
cair yang tenang selalu…..
Keterangan
Penilaian
Keaktifan
Baik :
Jika siswa mengajukan pertanyaan atau usulan yang sesuai dengan materi
Cukup : Jika
siswa mengajukan pertanyaan atau usulan yang tidak sesuai dengan materi
Kurang: Jika
siswa tidak mengajukan pertanyaan atau usulan
Ketelitian
Baik : Jika jawaban benar dan runtut
Cukup : Jika jawaban benar namun tidak runtut
Kurang : Jika jawaban siswa salah
Rentang
Nilai
Baik : 75-85
Cukup : 60-74
Kurang : 30-59
|
Lampiran 3
Lembar Kerja Kelompok 1
1.
Sebutkan 5
macam contoh benda padat!
2.
Percobaan
a.
Ambil sebuah
batu, letakkan di sebuah tempat. Kemudian pindahkan batu tersebut dan masukkan
ke dalam wadah lain. Amatilah! Bagaimana berat/ volume dan bagaimana bentuknya?
b.
Ambil sebuah
plastisin dan kertas. Ketika plastisin ditekan-tekan bagaimana bentuknya?
Ketika kertas dilipat atau diremas-remas bagaimana bentuknya?
JAWABAN:
Lembar Kerja Kelompok 2
1.
Sebutkan 5
macam contoh benda cair!
2.
Percobaan
a.
Masukkan air ke
dalam gelas sampai penuh. Kemudian pindahkan air tersebut ke wadah lain yang
bentuknya berbeda. Amatilah! Bagaimana volume dan bentuk air setelah
dipindahkan ke tempat yang berbeda?
b.
Masukkan air ke
dalam gelas. Kemudian gelas digoyang-goyangkan sebentar. Tunggu posisi air
sampai tenang. Amatilah! Bagaimana permukaannya?
c.
Ambilah sebuah
papan dari kayu, miringkanlah papan tersebut, lalu tuangkan air pada papan
tersebut. Amatilah! Bagaimana gerakan air?
d.
Masukkan air ke
dalam gelas. Kemudian masukkan kain/ tissue ke dalam air. Amatilah apa yang
terjadi?
e.
Masukkan air ke
dalam gelas. Ambil garam lalu masukkan ke dalam air. Kemudian aduk-aduk,
amatilah apa yang terjadi!
JAWABAN:
Lembar Kerja Kelompok 3
1.
Sebutkan 5
macam contoh benda gas!
2.
Percobaan
a.
Ambil sebuah
balon yang belum berisi udara. Tiup perlahan-lahan sampai balon mengembang.
Amatilah! Kemana arah tekanan udara atau gas yang telah masuk ke dalam balon?
b.
Lihatlah di
lingkungan sekitarmu. Di mana letak udara atau gasnya?
JAWABAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar