BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Guru adalah orang yang mengajardi sekolah. Dialah yang
membantu manusia untuk menemukan siapa dirinya, ke mana manusia akan pergi dan
apa yang harus manusia lakukan di dunia. Manusia adalah makhluk social, yang dalam perkembangannya,
memerlukan bantuan orang lain, sejak lahir sampai meninggal.
Minat, bakat, kemampuan dan potensi-potensi yang
dimiliki peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru.
Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individu, karena
antara satu peserta didik dengan yang lain memiliki perbedaan.
Betapa besar jasa guru dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik. Mereka memiliki peran dan fungsi yang sangat
penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan
Sumber Daya Manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan Negara
dan bangsa.
B. Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang di atas maka ada beberapa hal yang ingin diketahui:
1.
Apa yang
dimaksud dengan guru?
2.
Apa saja peran
dan fungsi seorang guru?
3.
Apa peran dan fungsi guru dalam proses pembelajaran?
C. Tujuan
Makalah
1.
Mengetahui
pengertian guru.
2.
Mengetahui peran
dan fungsi seorang guru.
3.
Mengetahui peran
dan fungsi guru dalam proses
pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Guru
Proses pembelajaran adalah seperangkat kegiatan belajar yang dilakukan
siswa (peserta didik). Kegiatan belajar yang dilaksanakan siswa di bawah
bimbingan guru, Guru bertugas merumuskan tujuan-tujuan yang hendak dicapai pada
saat mengajar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk
merancang sejumlah pengalaman belajar (Iskandar, 2009: 98)
Guru merupakan orang yang harus digugu dan tiru, dalam arti orang yang
memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani. Mengutip
pendapat Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc Lendon dalam bukunya This is Teaching (hlm 10): “Teacher is professional person who
conduct clasess.” (guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam
menata dan mengelola kelas). Sedangkan menurut Jean D. Grambs dan C. Morris
dalam Foundation of Teaching, An
Introduction to Modern Educations, hlm. 141: “Teachers are those persons who consciously direct the experiences and
behavior of individual so that educations takes places.” (guru adalah
mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seorang
individu hingga dapat terjadi pendidikan).
Guru adalah semua orang yang berwewenang dan
bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual atau
klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. (Syaiful, 2009: 21).
Sedangkan pendapat Mulyasa dalam bukunya yang berjudul Menjadi Guru Profesional
Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan, guru adalah pendidik,
yang menjadi tokoh, panutan, dan indikasi bagi peserta didik, dan
lingkungannya. (Mulyasa, 2008: 37).
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahakn, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU No. 14 tahun 2005 : 2)
Berdasarkan undang-undang tersebut sangat jelas bahwa
guru merupakan key person in classroom,
sehingga guru memiliki peran yang sangat vital dan fundamental dalam
membimbing, mengarahkan, dan mendidik siswa dalam proses pembelajaran (Davies
dan Ellison, 1992). Karena peran mereka yang sangat penting itu, keberadaan
guru bahkan tak tergantikan oleh siapapun atau apapun sekalipun dengan
teknologi canggih. Alat dan media pendidikan, sarana prasarana, multimedia dan
teknologi hanyalah media atau alat yang hanya digunakan sebagai teachers` companion (sahabat – mitra
guru).
B. Peran Dan
Fungsi Guru
Seorang guru harus berpacu dalam pembelajaran, dengan
memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan
potensinya secara optimal. Dalam hal ini guru harus kreatif, professional, dan
menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai :
1.
Orang tua, yang penuh kasih sayang pada peserta
didiknya.
2.
Teman, tempat
mengadu dan mengutarakan perasaan bagi peserta didik.
3.
Fasilitator,
yang selalu siap memberikan kemudahan dan melayani peserta didik sesuai minat,
kemampuan dan bakatnya.
4.
Memberikan
sumbangan pemikiran kepada orang tua uantuk dapat mengetahui permasalahan yang
dihadapi anak dan memberikan saran pemecahan.
5.
Memupuk rasa
percaya diri, berani dan bertanggung jawab.
6.
Membiasakan
peserta didik untuk saling berhubungan dengan orang lain secara wajar.
7.
Mengembangkan
proses sosialisasiyang wajar antar peserta didik.
8.
Mengembangkan
kreatifitas.
9.
Menjadi pembantu
ketika diperlukan.
C. Peran dan
Fungsi Guru dalam Pembelajaran
Efektivitas dan efisien belajar individu di sekolah
sangat bergantung kepada peran guru.
1.
Dalam pengertian
pendidikan secara luas, seorang guru yang idealnya dapat berperan sebagai :
a.
Konservator
(pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan;
b.
Inovator
(pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan;
c.
Transmitor
(penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada peserta didik;
d.
Transformator
(penterjemah) sistem-sistem nilai tersebutmelalui penjelmaan dalam pribadinya
dan perilakunya, dalam proses interaksi dengan sasaran didik;
e.
Organisator
(penyelenggara) terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan,
baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun
secara moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan yang menciptakannya).
2.
Sedangkan dalam
pengertian pendidikan yang terbatas, dengan mengutip pemikiran Gage dan
Berliner, mengemukakan peran guru dalam proses pembelajaran peserta didik, yang
mencakup :
a.
Guru sebagai
perencana (planner) yang harus
mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses belajar mengajar
(pre-teaching problems).;
b. Guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan situasi, memimpin,
merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai
dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber (resource person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti
demokratik & humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during teaching problems).
c.
Guru sebagai
penilai (evaluator) yang harus
mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan dan akhirnya harus memberikan
pertimbangan, atas tingkat keberhasilan proses pembelajaran, berdasarkan
kriteria yang ditetapkan, baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun
kualifikasi produknya.
d.
Selanjutnya,
dalam konteks proses belajar mengajar di Indonesia, satu peran lagi yaitu
sebagai pembimbing (teacher counsel),
di mana guru dituntut untuk mampu mengidentifikasi peserta didik yang diduga
mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau
masih dalam batas kewenangannya, harus membantu pemecahannya (remedial teaching).
3.
Peranan guru
yang berhubungan dengan aktivitas pengajaran dan administrasi pendidikan, diri
pribadi (self oriented), dan dari sudut pandang psikologis.
a.
Dalam
hubungannya dengan aktivitas pembelajaran dan administrasi pendidikan, guru
berperan sebagai :
1)
Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai
pendidikan;
2)
Wakil masyarakat di sekolah, artinya guru
berperan sebagai pembawa suara dan kepentingan masyarakat dalam pendidikan;
3)
Seorang pakar dalam bidangnya, yaitu menguasai
bahan yang harus diajarkannya;
4)
Penegak disiplin, yaitu guru harus menjaga
agar para peserta didik melaksanakan disiplin;
5)
Pelaksana administrasi pendidikan, yaitu guru
bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik;
6)
Pemimpin generasi muda, artinya guru
bertanggung jawab untuk mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai generasi
muda yang akan menjadi pewaris masa depan; dan
7)
Penterjemah kepada masyarakat, yaitu guru
berperan untuk menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
kepada masyarakat.
b.
Di pandang dari
segi diri-pribadinya (self oriented),
seorang guru berperan sebagai :
1)
Pekerja sosial (social worker), yaitu seorangyang harus memberikan pelayanan kepada
masyarakat;
2)
Pelajar dan ilmuwan, yaitu seorang yang harus
senantiasa belajar secara terus menerus untuk mengembangkan penguasaan
keilmuannya;
3)
Orang tua, artinya guru adalah wakil orang tua
peserta didik bagi setiap peserta didik di sekolah;
4)
model keteladanan, artinya guru adalah model
perilaku yang harus dicontoh oleh mpara peserta didik; dan
5)
Pemberi keselamatan bagi setiap peserta didik.
Peserta didik diharapkan akan merasa aman berada dalam didikan gurunya.
c.
Dari sudut
pandang secara psikologis, guru berperan sebagai :
1)
Pakar psikologi
pendidikan, artinya guru merupakan seorang yang memahami psikologi pendidikan
dan mampu mengamalkannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik;
2)
seniman dalam hubungan
antar manusia (artist in human relations), artinya guru adalah orang yang
memiliki kemampuan menciptakan suasana hubungan antar manusia, khususnya dengan
para peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan;
3)
Pembentuk
kelompok (group builder), yaitu mampu mambentuk menciptakan kelompok dan
aktivitasnya sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan;
4)
Catalyc agent
atau inovator, yaitu guru merupakan orang yang yang mampu menciptakan suatu
pembaharuan bagi membuatsuatu hal yang baik; dan
5)
Petugas
kesehatan mental (mental hygiene worker), artinya guru bertanggung jawab bagi
terciptanya kesehatan mental para peserta didik.
Sementara itu, Doyle sebagaimana dikutip oleh Sudarwan
Danim (2002) mengemukan dua peran utama guru dalam pembelajaran yaitu menciptakan
keteraturan (establishing order) dan memfasilitasi proses belajar (facilitating
learning). Yang dimaksud keteraturan di sini mencakup hal-hal yang terkait
langsung atau tidak langsung dengan proses pembelajaran, seperti : tata letak
tempat duduk, disiplin peserta didik di kelas, interaksi peserta didik dengan
sesamanya, interaksi peserta didik dengan guru, jam masuk dan keluar untuk
setiap sesi mata pelajaran, pengelolaan sumber belajar, pengelolaan bahan
belajar, prosedur dan system yang mendukung proses pembelajaran,lingkungan
belajar, dan lain-lain.
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan
tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga
menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian
kemampuan profesionalnya. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam
mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. Guru di masa mendatang tidak
lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai
informasi dan pengetahuan yang sedang tumbuh, berkembang, berinteraksi dengan
manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang
lebih pandai di tengah-tengah peserta didiknya.
Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran
informasi yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. Kalau hal
ini terjadi, ia akan kehilangan kepercayaan baik dari peserta didik, orang tua
maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru
perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan
pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus. Disamping
itu, guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektivitas
pengajaran yang dilaksanakannya, sehingga dengan dukungan hasil penelitiaan
guru tidak terjebak pada praktek pengajaran yang menurut asumsi mereka sudah
efektif, namum kenyataannya justru mematikan kreativitas para peserta didiknya.
Begitu juga, dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan guru
untuk melakukan pengajaran yang bervariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan
dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang
berlangsung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas
profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic mission). Jika dikaitkan pembahasan tentang kebudayaan, maka
tugas pertama berkaitan dengar logika dan estetika, tugas kedua dan ketiga
berkaitan dengan etika.
Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik
maka guru harus memberikan nilai-nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa
sekarang dan masa yang akan datang, pilihan nilai hidup dan praktek-praktek
komunikasi. Kita mengetahui cara manusia berkomunikasi dengan orang lain tidak
hanya melalui bahasa tetapi dapat juga melalui gerak, berupa tari-tarian,
melalui suara (lagu, nyanyian), dapat melalui warna dan garis-garis
(lukisan-lukisan), melalui bentuk berupa ukiran, atau melalui simbol-simbol dan
tanda tanda yang biasanya disebut rumus-rumus.
Salah satu dari sekian banyak dampak ketika tidak
terlaksananya peran dan fungsi guru secara maksimal misalnya, tidak terbinanya
akhlak dan moral siswa. Beberapa kebiasaan buruk siswa seperti tidak berlaku
disiplin dari berbagai peraturan yang telah disepakati bersama, malas, kurang
berlaku sopan dan sebagainya, hal itu berarti tugas guru sebagai pendidik belum
maksimal. Tugas mengajar mungkin sudah terlaksana dengan baik, tapi tugas
mendidik? Karena itu, beberapa peran dan tugas guru di atas merupakan sebuah
keharusan untuk diimplementasikan walaupun memerlukan pemikiran dan pengorbanan
yang lebih banyak. Dengan cara ini barulah guru dapat dikatakan sebagai sebuah
profesi, dimana guru mampu memberikan solusi terbaik dari berbagai masalah yang
dialami peserta didiknya.
Hubungannya dengan sertifikasi guru, yaitu dengan
adanya peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru maka beberapa peran dan
tugas guru yang telah diuraikan di atas kemungkinan dapat diimplementasikan.
Dulu, salah satu alasan guru tidak mampu melaksanakan peran dan tugasnya secara
masimal karena persoalan kurangnya pendapatan/gaji. Maka dengan kebijakan baru
pemerintah yakni sertifikasi guru, maka harapan kita ke depan guru mau dan
mampu memaksimalkan peran dan tugasnya.
DAFTAR PUSTAKA
http/Peran Guru
Dalam Pembelajaran
Fatah Ahmadi, Peran
dan Fungsi Guru: 18 Juli 2012: Kompasiana
Muhammad Muslikh, Pengertian
Guru dan Tugasnya: 3 Maret 2012: Blog Friend
Tidak ada komentar:
Posting Komentar