BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Belajar merupakan proses
mengarahkan daya upaya dan potensi yang ada pada setiap individu mulai dari hal
yang tidak tahu menjadi tahu, tentunya pada tahap ini menuju pada hal yang
positif. Yaitu untuk mencapai perubahan tingkah laku dari hal yang negatif menjadi positif.
Sebelum mengoptimalkan dalam
proses belajar, hal perlu diketahui
yaitu mengetahui sejauh mana pengetahuan yang diperoleh peserta didik sebelum
mereka menerima pengetahuan yang baru.
B. Rumusan
Makalah
Dari latar belakang di atas
maka ada beberapa hal yang perlu diketahui:
1.
Apakah
pengertian dan fungsi kemampuan awal belajar?
2.
Apa saja
jenis-jenis kemampuan awal belajar?
3.
Apa saja
langkah-langkah analisis kemampuan awal belajar?
C. Tujuan
Masalah
1. Mengetahui pengertian dan fungsi kemampuan awal belajar.
2. Mengetahui jenis-jenis kemampuan awal belajar.
3. Mengetahui langkah-langkah analisis kemampuan awal belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
dan Fungsi Kemampuan Awal Belajar
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk
membelajarkan siswa-siswi,artinya membuat siswa-siswi mau belajar. Untuk itu
diperlukan beberapa hal, antara lain:
1.
Mengidentifikasi
kebutuhan dan karakteristik siwa-siswi,
2.
Memilih
pendekatan pembelajaran,
3.
Memilih dan
menetapkan, metode dan tehnik,
4.
Menetapkan alat
evaluasi.
Memperhatikan hal di atas, perencanaan pembelajaran
sangat membutuhkan dan karakteristik siswa-siswi sebagai analisis kemampuan
awal belajar. Analisis awal belajar dilakukan dengan memperhatikan kemampuan
dan pengalaman pebelajar, baik sebagai kelompok maupun individu. Analisis
kemampuan awal belajar merupakan kegiatan mengidentikikasi pebelajar dari segi
kebutuhan dan karakteristik untuk menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perunahan perilaku (tujuan dan materi).
Karakteristik pebelajar meliputi kemampuan akademik, usia dan tingkat
kedewasaan, motivasi terhadap matapelajaran, pengalaman, keterampilan,
psikomotorik, kemampuan bekerjasama, keterampilan sosial. Hal ini berpengaruh
pada penggunaan bahasa, penghargaan/pengakuan, perlakuan khusus, dan
metode/strategi dalam proses pengajaran.
B. Jenis-Jenis
Kemampuan Awal Pebelajar
Menurut Reigeluth 1983, mengidentifikasi 7 jenis
kemampuan awal yang dapat digunakan untuk memudahkan perolehan,
pengorganisasian, dan pengungkapan kembali pengatahuan baru, antara lain:
1.
Pengetahuan
bermakna tak terorganisasi (arbitraly
meaningful knowledge), yaitu sebagai tempat mengkaitkan pengetahuan hafalan
(yang tak bermakna) untuk meudahkan retensi. Contohnya “MEJIKU HIBINIU” untuk menghafalkan warna.
2.
Pengetahuan
analogis (analogic knowledge) yaitu
yang mengkaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lain yang amat serupa yang
berada di luar isi yang sedang dibicarakan/ dipelajari. Pengetahuan analogis
ini berada di luar konteks isi pengetahuan baru yang sedang dipelajari, namun
terdapat kaitan berikut.
a.
Berada pada
tingkat keumuman yang sama.
b.
Memiliki
kesamaan dalam hal-hal pokok
3.
Pengetahuan
tinggakt yang lebih tinggi (superordinate
knowledge)
4.
Pengetahuan
setingkat (coordinate knowledge) .
pengetahuan setingkat ini memiliki tingkat keumuman dan kekhususan yang sama
dengan yang sedang dipelajari.
5.
Pengetahuan
tingkat yang lebih rendah (subordinate
knowledge)., yaitu memiliki fungsi untuk mengkonkritkan pengetahuan baru
atau juga penyediaan contoh-contoh.
6.
Pengetahuan
pengalaman (experienitial knowledge)
memiliki fungsi yang sama dengan pengetahuan tingkat rendah,
7.
Strategi
kognitif, yang menyediakan cara-cara mengolah pengetahuan baru, mulai dari
penyandian, penyimpanan, sampai dengan mengungkapkan kembalipengetahuan yang
telah tersimpan dalam ingatan. Ia berfungsi untuk membantu mekanisme pembuatan
hubungan-hubungan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah
dimiliki oleh pebelajar.
Ketujuh jenis kemampuan awal belajar tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
1.
Pengetahuan yang
akan diajarkan
2.
Pengetahuan yang
berada di luar pengetahuan yang akan dibicarakan
3.
Pengeratuan
keterampilan generik.
Bila dilihat dari tingkat penguasaannya, kemampuan
awal belajar bisa dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1.
Kemampuan awal
siap pakai.
2.
Kemampuan awal
siap ulang.
3.
Kemampuan awal
pengenalan.
C. Langkah-Langkah
Analisis Kemampuan Awal Pebelajar
Ada 3 langkah yang perlu dilakukan dalam menganalisis
kemaampuan awal siswa.
1.
Melakukan
pengamatan (observasi) kepada pebelajar secara perorangan. Pengamatan ini bisa
dilakukan dengan menggunakan tes kemampuan awal, atau angket dan wawancara.
2. Tabulasi karakteristik perseorangan pebelajar. Hasil
pengamatan yang dilakukan pada langkah pertama ditabulasi untuk mendapatkan
klasifikasi dan rinciannya.
3. Pembuatan daftar strategi karakteristik pebelajar.
Daftar ini perlu dibuat sebagai dasar menentukan strategi pengelolaan
pembelajaran. Daftar ini adalah daftar yang harus selalu disesuaikan dengan
kemajuan-kemajuan belajar yang dicapai pebelajar secara perorangan.
Ada beberapa macam instrument yang bisa digunakanuntuk
memporolehdata tentang karakteristik pebelajar, meliputi: observasi, intervie,
kuisioner, inventori, dan tes.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Analisis
kemampuan awal belajar merupakan kegiatan mengidentifikasi pebelajar dari segi
kebutuhan dan karakteristikuntuk menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan perilaku (tujuan dan materi)
2.
Kemampuan awal
pebelajar dapat berfungsi untuk mempermudah dan mengoptimalkan perolehan,
pengorganisasian, dan mengungkap kembali pengetahuan baru (hasil belajar )
seseorang.
3.
Jenis kemampuan
awal dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu: kemampuan awal siap pakai,
kemampuan awal siap ulang, kemampuan awal pengenalan.
4.
Langkah analisis
karakteristik pebelajar dapat dilakukan dari hasil pengamatan, testulis/lisan,
dan tabulasi karakteristik pebelajar.
5.
Instrument yang
bisa digunakan untuk memperoleh data tentang karakteristik pebelajar yakni
meliputi observasi, intervieu, kuisioner, inventori, dan tes.
DAFTAR PUSTAKA
Paket 1 perencanaan dan pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar