Analisis Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses Pengelolaan Kelas
Oleh : Denok Muktiari
A.
Pendahuluan
Keterampilan memberikan
penguatan atau reinforcement ,
secara garis besar dapat
dimaknai sebagai kemampuan guru dalam memberikan
respon terhadap perilaku
siswa dalam kegiatan belajar mengajar, agar siswa
terdorong untuk meningkatkan perilaku positif tersebut.
Pada dasarnya istilah penghargaan, hadiah,
pujian yang sering disama
artikan dengan penguatan
memiliki kedudukan sebagai bagian dalam keterampilan dalam
memberi penguatan. Pemberian
penguatan oleh guru
terhadap perilaku siswa
akan mendorong siswa tersebut agar berbuat lebih baik lagi.
Beberapa
pendapat yang mengatakan tentang pemberian penguatan, Mulyani Soemantri
dan Johar Permana
(1998/1999: 272) menyatakan
bahwa memberi penguatan atau reinforcement adalah suatu tindakan atau
respon terhadap suatu bentuk perilaku
yang dapat mendorong
munculnya peningkatan
kualitas tingkah laku
tersebut disaat yang
lain. Selanjutnya Syaiful Bahri
Djamarah (2005:118) mendefinisikan pemberian penguatan
sebagai respon dalam
proses interaksi edukatif
berupa respon positif
dan respon negatif.
Respon positif adalah
respon yang diberikan melalui hadiah, sedangkan respon negatif diberikan
melalui hukuman. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengubah tingkah
laku seseorang. Hal ini menunjukan bahwa pengubahan tingkah laku siswa dapat dilakukan
dengan pemberian penguatan dalam rangka meningkatkan motivasi
belajar siswa.
- Analisis Guru Memberikan Penguatan dan Umpan Balik Terhadap Respon dan Hasil Belajar Peserta Didik Selama Proses Pembelajaran
Pemberian penguatan dan umpan balik dapat berupa:
1.
Pemberian
umpan balik positif
a. Pengertian
Umpan Balik Positif
·
Pengertian umpan balik (Feedback) Menurut Eggen & Kauchak
(1994):
umpan balik adalah informasi yang diberikan oleh guru kepada siswa tentang
tingkah laku tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan performa (kinerja) siswa.
·
Definisi Umpan Balik (Feedback) Menurut Richard L. Arends
(1997):
Umpan balik atau feedback adalah
informasi yang diberikan kepada siswa tentang performa mereka; misalnya tentang
pengetahuan yang mereka peroleh dari pembelajaran.
·
Pengertian Feedback Menurut Robert E.
Slavin (1997):
Menurut Slavin, feedback atau umpan
balik adalah informasi tentang hasil-hasil dari upaya belajar yang telah
dilakukan siswa.
Umpan balik positif diberikan kepada
siswa dengan tujuan siswa akan mempertahankan kinerja (performa)-nya di masa
yang akan datang. Umpan balik positif sebaiknya dibarengi dengan penghargaan (reward) / penguatan (reinforcement) misalnya berupa pujian
atau tepuk tangan, atau bentuk lainnya.
Umpan balik positif guru memberikan informasi
tentang performa siswa yang sudah bagus.
Misalnya: “Bagus Andi, hitunganmu tepat sekali. Dan saya suka caramu
menuliskan langkah-langkah perhitungan tentang luas lingkaran di soal itu:
rinci, rapi, dan dibuat selangkah demi selangkah secara berurutan sehingga
mudah dimengerti orang lain.”
b. Cara
menyampaikan umpan balik positif
Pemberian umpan balik dapat berupa tiga
komponen yaitu komponen kognitif,
komponen afektif dan komponen psikomotorik. Secara kognitif artinya
pemberian umpan balik positifnya berupa pemberian nilai yang bagus atas
kegiatan kognitif siswa. Secara afektif, berarti pemberian umpan balik positif
berupa sikap guru yang cenderung menyukai dari hasil belajar siswa. Misalnya
dengan senyum. Sedangkan komponen yang terakhir yaitu secara psikomotorik atau
berupa tindakan yang positif. Misalnya mengacungkan jempol, menganggukkan
kepala, dan sebagainya.
2.
Pemberian
penguatan dapat berupa lisan
a. Kata-kata
Penguatan yang
diberikan kepada siswa
berupa kata saja,
hal ini
dilakukan secara
singkat, mudah dipahami
sehingga siswa mudah
dalam
menangkap respon dari guru.
Contoh:
1)
Bagus.
Diutarakan ketika
siswa mengerjakan tugas atau
perintah dengan
baik,
rapi, sistematis.
2)
Tepat/ betul/ benar.
Diutarakan ketika
siswa menjawab suatu
soal/ pertanyaan sesuai
dengan
sesuai/ benar.
3)
Pintar.
Disampaikan guru
apabila siswa memiliki
kemampuan intelektual
yang baik
di banding teman
yang lain, bisa
juga disampaikan pada
saat
siswa benar dalam menjawab pertanyaan atau soal.
4)
Ya.
Disampaikan guru
apabila siswa menjawab
soal atau pertanyaan
sesuai dengan
harapan guru, atau
memberikan pendapat dengan
benar.
b. Kalimat
Umpan balik
yang diberikan guru
berupa rangkaian kata
atau kalimat
untuk memperjelas
susunan kata-kata yang
ada, sehingga siswa
dapat
mengerti
kemampuan dan alasan mengapa guru
memberikan penguatan
tersebut.
Contoh:
1)
Pekerjaan Andi bagus sekali!
2)
Cara Agus memberikan penjelasan baik sekali!
3.
Pemberian
penguatan dapat berupa tulisan
Pemberian
penguatan berupa tulisan dapat dituangkan dalam beberapa cara:
1) Penguatan
melalui komentar tertulis dapat
diberikan pada lembar jawaban ulangan, PR, tugas, atau LKS yang dikerjakan
siswa. Guru memberikan penguatan dengan cara menulis komentar-komentar yang
memuat informasi bagaimana seharusnya mereka menjawab soal-soal ulangan, PR,
tugas, atau LKS itu. Tidak hanya sekedar mencoret jawaban-jawaban yang salah
dengan tanda silang, tetapi menuliskan langkah-langkah atau jawaban-jawaban yang
tepat.
2) Pemberian
nilai yang bagus bagi siswa yang aktif dan berprestasi
4.
Pemberian
umpan balik dan penguatan dapat berupa isyarat
Segala
aktivitas guru berupa
gerak isyarat yang dapat
memberikan dorongan bagi
aktivitas belajar siswa secara positif. Dapat dilakukan guru
dengan berbagai cara, akan tetapi guru perlu
memperhatikan prinsip dalam
memberikanya agar dapat meminimalisir dampak
negatif yang ditimbulkan. Perhatian yang dilakukan secara fisik berupa elusan
di kepala, acungan jempol
atau sekedar terangkatnya
alis mata karena ekspresi kagum
sebagai umpan balik
positif terhadap perilaku
baik yang dilakukan anak. Ada 5 pengelompokkan dalam pemberian
umpan balik positif,yaitu:
1) Penguatan berupa
mimik dan gerakan
badan,
Penguatan berupa mimik dan
gerakan-gerakan badan seperti senyuman, anggukan, acungan ibu jari, dan
sebagainya, kadang dilakukan bersama dengan penguatan yang secara lisan.
Misalnya ketika guru memberikan penguatan . Secara lisan “bagus” kepada
siswa, pada saat
bersamaan guru juga mengacungkan jempolnya
ke arah siswa
tersebut
2) Penguatan
dengan
cara mendekati
ialah pendekatan yang diberikan guru
dengan cara mendekati
siswa sebagai wujud
perhatian, kesenangannya
terhadap pekerjaan, tingkah
laku, atau penampilan siswa. Dapat dilakukan
dengan berdiri di
samping siswa, berjalan
atau duduk di samping
siswa atau kelompok
diskusi.
3) Penguatan dengan
sentuhan
Dilakukan dengan
menepuk bahu atau pundak siswa,
menjabat tangan atau mengangkat
tangan siswa yang
menang dalam pertandingan. Guru perlu
mempertimbangkan umur, latar
belakang budaya, jenis kelamin. Sebagai
contoh penguatan berupa
mengelus rambut rambut saat di Taman Kanak-Kanak dan kelas
rendah bisa dipakai, tetapi belum tentu sesuai dengan siswa kelas tinggi.
4) Penguatan dengan
kegiatan menyenangkan
Guru
dapat menggunakan kegiatan atau
tugas yang menyenangkan sebagai
penguatan. Ada baiknya
kegiatan atau tugas
tersebut ada kaitannya dengan
penampilan yang diberi
penguatan. Ini bukan
berarti bahwa kegiatan lain
yang tidak berhubungan
tidak dapat digunakan. Apapun jenis kegiatan atau tugas
yang disenangi anak dan positif dapat diberikan guru sebagai penguatan.
5) Penguatan berupa symbol
Dapat dilakukan dengan cara menulis
komentar di buku siswa, bintang dari
kertas, stempel senyum dan benda
lain yang tidak
terlalu mahal harganya, tetapi memiliki arti
simbolis. Sebaiknya jangan
terlalu sering digunakan, terutama berupa
benda agar tidak
menjadi kebiasaan siswa
untuk mengarapkan imbalan karena
penampilanya.
5.
Pemberian
penguatan dapat berupa hadiah
Pengertian pemberian
hadiah atau reward dalam pendidikan atau
metode pembelajaran dimaksudkan
sebagai sebuah penghargaan
yang didapatkan melalui usaha
keras anak melalui
belajar, baik melalk
maupun individu yang menghasilkan
prestasi belajar. Penghargaan atas prestasi anak biasa diberikan dalam bentuk
materi dan non
materi yang masing-masing
sebagai bentuk motivasi
positif.
Dalam
memberikan dan menentukan reward (penghargaan), secara
ideal pendidik (guru)
harus menggunakan prinsip keadilan
antara anak yang
satu dengan anak
lainnya agar tidak
terjadi kecemburuan. Pemberian reward yang demikian
akan mampu memotivasi
anak yang belum
berkesempatan mendapatkan,
yaitu disesuaikan dengan
apa yang telah
menjadi prestasi.
a. Bentuk
materi berupa benda-benda yang menyenangkan dan berguna bagi anak, misalnya
pemberian pensil, buku
tulis, pemberian gambar
bintang, beasiswa dll.
b. Penghargaan berbentuk
non materi berupa
kata-kata yang menggembirakan (pujian),
ucapan selamat atas prestasi,
pemberian tepuk tangan,
pendidik (guru) mengangguk-ngangguk tanda senang
dan membenarkan suatu
jawaban yang diberikan
oleh anak didik.
Pemberian
reward yang representatif meliputi :
1. Pemberian kepercayaan
Dalam
diri anak membutuhkan
pengakuan bagi eksistensinya
di mata orang
lain (teman-temannya). Pemberian
kepercayaan membuat diri
anak merasa diakui
dan dihargai oleh pendidik
(guru). Dengan diberikan
kesempatan untuk membuktikan
kemampuannya, anak mulai
menghargai keberadaan diri dan orang lain. Hal ini akan memunculkan responsibility untuk mampu
menjaga dan mewujudkan
amanat yang ada.
Pemberian kepercayaan lebih berimplikasi positif pada diri anak
daripada pemberian materi maupun kata-kata pujian yang tidak realistik.
Kepercayaan menjamin kesenangan
seseorang untuk mengurangi
tekanan jiwa.
2. Senyuman, Pandangan, Tepukan Punggung
Pemberian
kasih sayang oleh
pendidik (guru) yang
diwujudkan melalui ekspresi
wajah dan tindakan jasmaniah
akan lebih mengena.
Keadaan emosional anak
yang labil akan
sering menimbulkan sikap menolak,
mencela bahkan merombak
ketentuan apapun yang
dirasa mempersempit
kebebasannya, karena anak
pada masa pendidikan
dasar ingin mendapatkan kebebasan dari ketergantungan.
Adanya tekanan-tekanan dan kungkungan akan menimbulkan ketegangan yang
menjadikan anak semakin marah. Oleh karena itu, adanya sikap penerimaan positif dari
pendidik (guru) sebagai
wujud persetujuan mereka
pada perilaku anak,
akan
diimbangi
pula oleh penerimaan positif anak.
- Penutup
Dari
analisis di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian umpan balik dan penguatan
sangat dibutuhkan untuk memberikan motivasi untuk siswa agar terus dapat
meningkatkan kegiatan belajarnya. Ada beberapa cara dalam memberikan umpan
balik dan penguatan, yaitu:
1. Umpan
balik positif
2. Pemberian
penguatan secara lisan
3. Pemberian
penguatan secara tertulis
4. Pemberian
penguatan secara isyarat
5. Pemberian
penguatan berupa hadiah
Mat
peMeningkatkan
perhatian siswa dan membangkitkan motivasi siswa
Melalui
penguatan yang diberikan oleh guru terhadap perilaku belajar siswa, siswa akan
merasa diperhatikan oleh gurunya. Dengan demikian perhatian siswa pun akan
semakin meningkat seiring dengan perhatian guru melalui respon yang diberikan
kepada siswanya. Apabila perhatian siswa semakin baik, maka dengan sendirinya
motivasi belajarnya pun akan semakin baik pula.
b.
Memudahkan siswa belajar
Tugas
guru sebagai fasilitator pembelajaran bertujuan untuk memudahkan siswa belajar.
Untuk memudahkan belajar harus ditunjang oleh kebiasaan-kebiasaan positif dalam
pembelajaran, yaitu dengan memberikan respon-respon (penguatan) yang akan
semakin mendorong keberanian siswa untuk mencoba, bereksplorasi dan terhindar
dari perasaan takut salah dalam belajar.
c.
Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya
perilaku yang positif.
d.
Menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa
Perasaan
khawatir, ragu-ragu, takut salah dan perasaan-perasaan negatif yang akan
mempengaruhi terhadap kualitas proses pembelajaran harus dihindari. Salah satu
upaya untuk memperkecil perasaan-perasaan negatif dalam belajar, yaitu melalui
pemberian penguatan atau respon yang diberikan oleh guru terhadap sekecil
apapun perbuatan belajar siswa.
e.
Memelihara iklim kelas yang kondusif
Suasana
kelas yang menyenangkan, aman dan dinamis akan mendorong aktivitas belajar
siswa lebih maksimal. Melalui penguatan yang dilakukan oleh guru, suasana kelas
akan lebih demokratis, sehingga siswa akan lebih bebas untuk mengemukakan
pendapat, berbuat, mencoba dan melakukan perbuatan-perbuatan belajar lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar