Minggu, 04 Mei 2014

pembelajaran pecahan


ANALISIS PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA SD/MI KELAS 3

Disusun sebagai tugas untuk memenuhi mata kuliah Pembelajaran Matematika
Prodi PGMI Semester IV

Dosen: Nur Cholis, M.Pd

50265_100190917122_5946100_n.jpg

Disusun oleh:
DENOK MUKTIARI
NIM: 201180260014




PROGRAM STUDI S1 - PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DIPONEGORO
TULUNGAGUNG
2013 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Mata pelajaran Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan bilangan-bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Matematika di sekolah dasar mengutamakan agar siswa mengenal, memahami, serta mahir menggunakan bilangan dalam kaitannya dengan praktek dalam kehidupan sehari-hari.
Pecahan adalah suatu bilangan cacah yang digunakan untuk menyatakan banyaknya anggota suatu himpunan, kini diperkenalkan lagi hal baru yaitu bilangan yang digunakan untuk menyatakan bagian-bagian benda, jika benda itu dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang sama (Sugiarto, 2006: 36).
Berdasarkan definisi pecahan di atas, dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang berhubungan dengan pembagian tidak akan terlepas dengan suatu bilangan pecah atau juga sering kita sebut dengan nilai pecahan. Melihat pentingnya pemahaman tentang pecahan, pembelajaran dengan pokok bahasan pecahan tersebut sudah dijumpai mulai dari pendidikan di Sekolah Dasar. Banyak metode dan cara yang digunakan untuk mengajarkannya, di antaranya adalah dengan menggunakan media peraga yang berupa media visual atau alat peraga.
Melalui penggunaan media tersebut diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Menurut Piaget perkembangan mental anak Sekolah Dasar (SD) berada pada tingkat operasi konkret. Pada tahap ini pekerjaan-pekerjaan logis dapat dilakukan dengan bantuan benda-benda konkret (Anonim, 1997: 21). Sedangkan menurut Brunner, anak usia SD, untuk mendapatkan daya tangkap dan daya serapnya yang meliputi ingatan, pemahaman dan penerapan masih memerlukan mata dan tangan. Mata berfungsi untuk mengamati, sedangkan tangan berfungsi untuk meraba. Dengan demikian dalam pendidikan matematika dituntut adanya benda konkret yang merupakan ide-ide matematika dan juga benda konkret yang dapat digunakan untuk penerapan matematika.


B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.     Apa saja permasalahan  peserta didik dalam memahami pembelajaran pecahan?
2.     Bagaimana penggunaan alat peraga kartu pecahan pada siswa kelas 3?
3.     Apa saja kekurangan dan kelebihan media kartu?

C.    Tujuan masalah
1.     Mengetahui apa saja permasalahan  peserta didik dalam memahami pembelajaran pecahan
2.     Mengetahui  penggunaan alat peraga kartu pecahan pada siswa kelas 3
3.     Mengetahui kekurangan dan kelebihan media kartu

D.    Manfaat
Manfaat penyusunan makalah:
1.     Menambah wawasan, pengetahuan dan informasi pengenai pembelajaran Matematika
2.     Sebagai referensi agar dapat digunakan sebagai bahan kepustakaan sehingga bermanfaat bagi orang lain, khususnya mahasiswa STAI Diponegoro Tulungagung.














BAB II
HAND OUT
           
A.      Operasi Penjumlahan Pecahan
     Seperti pada bilangan-bilangan yang telah kita pelajari terdahulu, dalam bilangan pecahan juga berlaku operasi hitung penjumlahan. Hanya saja aturan-aturannya sedikit berbeda. Bagaimana aturan penjumlahan pecahan? Mari kita perhatikan contoh dibawah ini.
       Contoh :
       Tentukan hasil penjumlahan pecahan berikut ini!
1.  
2.  
       Jawab:
1.    
2.    
Dari contoh di atas, dapat kita tuliskan aturan penjumlahan            pecahan yang berpenyebut sama



Rounded Rectangle: Penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dilakukan dengan menjumlahkan pembilang-pembilangnya. Sedangkan penyebutnya tidak dijumlahkan.
 





  Bagaimana dengan penjumlahan pecahan yang penyebutnya berbeda? Tentu saja dilakukan dengan mengubah ke bentuk pecahan lain yang senilai sehingga penyebutnya menjadi sama. Tentukan hasil penjumlahan pecahan berikut ini.
      Contoh:
      Tentukan hasil penjumlahan pecahan berikut ini.
1.      
2.      
Jawab:
       Bentuk yang senilai dengan  adalah
       Bentuk yang senilai dengan   adalah
Pecahan  senilai dengan  dan pecahan   senilai dengan
 -  =  -  =  =
Jadi,  -  =




Rounded Rectangle: 1.	Samakan penyebut dengan KPK kedua bilangan (mencari bentuk pecahan yang senilai).
2.	Jumlahkan pecahan baru seperti pada penjumlahan pecahan berpenyebut sama.
 





B.      Operasi Pengurangan Pecahan
Operasi hitung pengurangan dalam pecahan mempunyai aturan serupa dengan penjumlahan dalam pecahan. Mari kita perhatikan contoh berikut ini.
Contoh:
Tentukan hasil pengurangan pecahan berikut ini.
1.  -
2.  -
Jawab:
1.  -   =  =
2.  -  =   =  =

Dari contoh di atas, dapat kita tuliskan aturan pengurangan
pecahan yang berpenyebut sama sebagai berikut.



Rounded Rectangle: Pengurangan pecahan yang berpenyebut sama dilakukan dengan mengurangkan pembilang-pembilangnya. Sedangkan penyebutnya tidak dikurangkan.
 






Contoh:
Tentukan hasil pengurangan
 -  = …

Jawab:
Bentuk senilai  adalah  ,  ,  ,  , …
Bentuk senilai   adalah  , …

Pecahan  senilai dengan  dan pecahan   senilai dengan
 -  =  -  =  =
Jadi,  -  =

Nah kawan, mari kita tuliskan aturan penjumlahan pecahan
yang berbeda penyebutnya.

Rounded Rectangle: 1.  Samakan penyebut dengan KPK kedua bilangan (mencari bentuk pecahan yang senilai).
2.  Kurangkan pecahan baru seperti pada pengurangan pecahan berpenyebut sama.

 








BAB III
ANALISIS PEMBELAJARAN PECAHAN DENGAN KARTU PECAHAN PADA KELAS IV

A.    Permasalahan  Peserta Didik Dalam Memahami Pembelajaran Pecahan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan diketahui penyebab kesulitan belajar siswa pada materi pecahan khususnya dalam mengoperasikan pecahan, diantaranyaadalah:
1. Guru hanya menjelaskan materi pecahan tanpa menggunakan alat peraga, sehingga siswa sulit dalam memahami materi.
2. Keadaan kelas yang kurang kondusif dan penataan ruangan yang tidak menunjang dalam kegiatan pembelajaran ( bina sarana yang kurang mendukung )
3. Cara mengajar guru yang tidak memfasilitasi berbagai gaya belajar siswa dan sikap guru yang hanya ingin mengejar materi tetapi tidak mementingkan kepahaman siswa tersebut.
4. Teori pengajaran dari guru kurang bisa dimengerti siswa, jadi siswa merasa bingung dan tidak bisa menguasai materi dengan sepenuhnya.
5. Pandangan siswa terhadap mata pelajaran Matematika yang menganggap mata pelajaran itu sulit sehingga siswa merasa segan dan terbebani untuk mempelajarinya.
6. Adanya faktor dari lingkungan seperti masalah keluarga, dan masalah dengan teman
7. Kurangnya konsentrasi ketika belajar matematika, yang mengakibatkan siswa kurang perhatian terhadap materi yang sedang diajarkan.
8. Kurangnya pengulangan dalam materi yang diajarkan, akibatnya siswa tidak lama mengingat pelajaran yang telah diajarkan.
9. Ketidak pahaman dengan penggunaan rumus yang diajarkan.
10. Jika dia merasa bisa dalam mengerjakan maka rasa untuk belajar tumbuh dengan dirinya, dan begitu juga sebaliknya.
11. Kurangnya motivasi dari guru dan orang sekitarnya.
12. Tidak adanya rasa semangat ketika materi yang diajarkan sulit.




B.    Analisis Penggunaan Alat Peraga Kartu Pecahan Pada Siswa Kelas 3
1.     Beberapa alasan penggunaan alat peraga
Karakteristik matematika yang mempunyai obyek kajian abstrak, merupakan salah satu penyebab kesulitan guru mengajar matematika karena harus mengurangi keabstrakannya sehingga siswa lebih mudah menerima pelajaran. Dengan kata lain sesuai dengan perkembangan nalar siswanya, guru harus mengusahakan agar fakta, konsep, operasi, ataupun prinsip dalam matematika itu terlihat konkret. Di jenjang Sekolah Dasar, sifat konkret obyek matematika diusahakan lebih banyak atau lebih besar daripada jenjang yang lebih tinggi.
Kehadiran media dalam proses belajar mengajar mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili hal-hal yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media sehingga siswa lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.

Pemilihan alat peraga guna meningkatkan konsep tentang pecahan dengan pertimbangan pemikiran sebagai berikut.
a. Dengan menggunakan peraga riil meminimalkan verbalisme pada siswa.
b. Dengan menggunakan peraga riil membantu penguatan konsep supaya melekat, mengendap, dan tahan lama sebagai dasar pola pikir selanjutnya.
c. Dengan menggunakan peraga riil meningkatkan minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
d. Penyajian pembelajaran matematika dengan alat peraga dapat mengubah siswa yang semula sebagai obyek kegiatan mengajar menjadi subyek dan berperan aktif dalam proses pembelajaran







2.     Penggunaan alat peraga kartu pecahan
a.      Membaca pecahan







Menyatakan Beberapa Bagian dari Keseluruhan ke Bentuk Pecahan
Daerah yang berwarna biru adalah dua bagian dari keseluruhan (6 bagian). Artinya  dari keseluruhan







Daerah yang berwarna merah adalah tiga (3) bagian dari keseluruhan (5 Bagian) atau  dari keseluruhan. Hal ini menunjukkan pecahan

b.     Menuliskan Nilai Pecahan secara Visual atau melalui Gambar

Nilai pecahan   dapat digambarkan dengan




Nilai pecahan     dapat digambarkan dengan






c.      Penjumlahan Pecahan Penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama
  +  =

Cara mengerjakan
􀂃 Pembilang ditambah pembilang
􀂃 Penyebut tetap







 +  =  =

d.     Penjumlahan pecahan yang berpenyebut tidak sama

 +  = ?

Cara mengerjakan :
􀂃 Penyebut disamakan dahulu dengan cara mencari KPK
􀂃 KPK dari bilangan 3 dan 6 adalah 6
 +  =  +  =  + = 

1/3

+


1/6




=


2/6




+


3/6



=


5/6










e.      Pengurangan Pecahan yang berpenyebut sama
   -    =  =



5/5


Dikurangi


2/5


=
Text Box: 3/5                                                               
  
f.      Pengurangan pecahan yang berpenyebut tidak sama
 -  =

Cara mengerjakan :
Penyebut disamakan lebih dahulu dengan cara mencari KPK
KPK dari bilangan 9 dan 6 adalah 18

 -  =   =  =  

C.    Kekurangan dan kelebihan alat peraga kartu
a)     Kekurangan
·       Guru harus mempersiapkan dulu konsep apa yang akan diajarkan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
·       Apabila guru tidak mahir menggunakan siswa akan lebih kesulitan memahami
b)     Kelebihan
·       Cara pembuatannya mudah
·       Mudah digunakan sebagai alat bantu mengajar
·       Siswa lebih tertarik dengan media yang menonjolkan warna
D.    Narasumber

Narasumber
Nama                                : Lilik Yuliati, Spd
Tempat, tanggal lahir       : Tulungagung, 24 Juni 1961
Alamat                              : Ds. Ketanon Kec. Kedungwaru
Kuliah                               : STKIP Tulungagung
Tempat Mengajar             : SD Negeri II Tanggulkundung- Besuki
Guru                                  : Kelas 3
Lama Mengajar                : 29 tahun





BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang disajikan di Bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Melalui pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas  III SD Negeri Tanggul Kundung 02 Kecamatan Besuki Kabupaten Tungagung tahun pelajaran 2013/20014  pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka disarankan hal-hal sebagai berikut.
1. Bagi guru, gunakan alat peraga pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan.
2. Bagi para siswa, hendaknya terlihat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, terlebih lagi jika proses pembelajarannya menggunakan alat peraga. Sebab keterlibatan mereka secara aktif akan mendukung kelancaran proses pembelajaran dan memudahkan memahami materi yang disampaikan guru.
3. Untuk mengatasi siswa pasif, guru harus lebih sering memberi kesempatan agar siswa dapat aktif, misalnya dengan lebih sering menunjuknya mendemonstrasikan peragaan dalam penyelesaian soal di muka kelas.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar