PENELITIAN
EKSPERIMENTAL DALAM PENDIDIKAN
Eksperimen
adalah kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk
mengumpukan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis. Peneliti dengan
sengaja dan secara sistematis memasukkan perubahab-perubahan-perubahan ke daam
gejala-gejala alamiah dan kemudian mengamati akibat dari perubahan-perubahan
itu. Hipotesis menyatakan harapan tentang hasi yang merupakan akibat dari
perubahn yang dimasukkan itu.
Penerapan
metode eksperimen teah berhasil dalam penyelidikan di dunia fisika. Pada abad
ke Sembilan belas metode ini diperkenalkan ke dalam ilmu biologi dan
kemajuan-kemajuan pesat terjadi di bidang zoology, fisiologi, dan pengobatan.
Akhir abad ke Sembilan belas para ahli mulai menerapkan metode ini ke
masalah-masalah psikologi, dan itulah
awal lahirnya psikologi eksperimental.
Suatu
eksperimen mempunyai 3 ciri:
1.
Suatu variable bebas dimanipulasi
2.
Semua variable lainnya, kecuali variable
bebas, dipertahannkan tetap
3.
Pengaruh manipuasi variable bebas terhadap
variable terikat diamati.
Jadi
dalam eksperimen ada dua variable yang perludiperhatiakanyaitu variable bebas
dan variable terikat. Variable bebas dimanipulasi atau diubah-ubah oleh
peneliti, sedang variable terikat tidak dimanipulasi oleh peneliti.
Eksperiman
dalam pendidikan dapat dilakukan di laboratorium atau di lapangan. Eksperiman
di laboratorium biasanya lebih disukai untuk masalah-masalah teoritis, sedang
eksperimen lapangan untuk masalah-masalah pragmatis.
Ada 2
tipe umum eksperimentasi yang dilakukan di dalam kelas:
1.
Studi mengenai metode
2.
Penelitian fundamental, yang berujuan
untuk memperoleh prinsip-prinsip umum yang dapt diterapkan untuk situasi yang
lebih luas.
A.
Ciri-ciri penelitian eksperimen
1.
Pengendalian
Pengendalian
adalah inti metode eksperimen. Pada dasarnya metode eksperimen itu terletak
pada 2 asumsi tentang variable:
a. Law of the single variable
b. The law of the only significant variable
Tujuan
pengendalian dalam eksperimen adalah untuk mengatur situasi sehingga pengaruh
variable dapat diselidiki. Kondisi yang mendasari hokum variable tunggal ini
ebih mungkin dipengaruhi dalam bidang ilmu-ilmu eksakta. Karena dalam dunia
pendidikan berhubungan dengan manusia maka sealu terdapat banyak variable.
Sebagai seorang peneliti harus dapat membedakan variable-variabel yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian.maupun variable-variabel luar yang tidak ada
hubungannya dengan penelitian.
Pengendalian
adalah cara yang digunakn peneliti untuk menghilangkan pengaruh yang berbeda
dari semua variable yang tidak ada hubungannya dengan tujuan penelitian. Namun
variable luar ini kadang dapat mempengaruhi hasil diadakannya eksperimen.
Contoh variable luar. Dalam meneliti sekelompok siswa peneliti memberiakan
perlakuan metode belajar tertentu. Yang termasuk variable luarnya yaitu: tinggi
badan, warna rambut, diabaikan. Variable luar yang harus diperhatikan atau
dikendalikan ialah kecerdasan, atau tingkat IQ, karena dapat mempengaruhi atau
mengacaukan tujuan penelitian. Ada 5 prosedur dasar yang biasa digunakan untuk
meningkatkan kesamaan antar kelompok-kelompk yang dihadapkan kepada berbagai
situasi eksperimental, yitu:
a.
Penempatan secara acak
b.
Pemadanan teracak (randomized matching)
c.
Pemilihan yang homogeny
d.
Analisis konvaransi
e.
Penggunaan subjek sebagai pengendali
2.
Mengendalikan perbedaan antar subjek
a.
Penempatan secara acak
Ada
sejumlah subjek yang untuk tujuan eksperimen, harus dibagi menjadi dua kelompok
yang akan diperlakukan berbeda untuk kemudian dibandingkan. Penempatan secara
acak adalah penempatan subjek di dalam kelompok sedemikian rupa sehinggauntuk
setiap kali penempatan, setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama
untuk ditempatkan di kelompok mana pun. Peneliti dapat memberikan nomer kepada
semua subjek yang ada, kemudian dari table bilangan acak, peneliti menarik
angka-angka yang diperlukan bagi kelompok eksperimen dan kelompok pengendali (control group). Kelompok-kelompok
tersebut dapat dianggap ssecara statistic sepadan.
b.
Pemadanan teracak
Prosedur
penempatan subjek ke daam kelompok yang lain adalah dengan memadankan setiap
subjek berdasarkan sebanyak mungkin variable luar yang dianggap dapat
mempengaruhi variable terikat.
Pemadanan
adalh metode untuk mengendalikan sebagian perbedaan antar subjek, namun masih
ada lagi bebrapa kesulitan lain yang mungkin akan dihadapi oleh peneliti. Yang
pertama adalah menentukan variable atau variable-variabel apa yang akan
digunakan untuk memadankan. Variable seperti IQ, usia, status sosio ekonomi,
jenis kelamin, scor membaca, atau scor pra tes dapat dipakai untuk itu.variabel
yang dikai sebagai patokan pembandingan subjek harus ada kaitannya dengan
variable terikat, karena kalau tudak maka pemadanan itu tidak ada gunanya.
Seberapa dekat kita memadankan subjek berdasarkan variable-variabel tersebut. Pemadanan yang dekat
akan meningkatkan ketepatan metode, sementara itu juga meningkatkan subjek yang
tidak dapat dipadankan.
c.
Prosedur pemadanan
Prosedur
yang biasa dipakai antara lain:
1)
Prosedur pribadi ke pribadi
Mengelompokkan
subjek satu per satu secara seimbang antar kelompok coba dan kelompok
pengendali
2)
Berdasarkan variable yang relevan
Mengelompokkan
subjek secara berkelompok
3)
Penempatan sumua subjek berdasarkan
urutan skor mereka dalam variable yang disepadankan. Memilih subjek secara
acak.
d.
Pemiihan yang homogen
Memilih
kelompok coba dan pengendali yang mempunyai keasamaan. Misalnya usia, tingkat
IQ yang sama.
Pemilihan ini mempunyai cara yang efektif
untuk mengendalikan variable luar. Namun masih ada kelemahan yaitu mengurangi
luasnya jangkauan generalisasi hasil studi tersebut kepada situasi yang lain.
e.
Analisis kovariansi
Adalah
suatu metode untuk menganalisis perbedaan variable terikat diantara
kelompok-kelompok eksperimen, sesudah memperhitungkan setiap perbedaan ukuran
pra tes atau ukuran variable terikat relevan lainnya yang telah ada sebelumnya
diantara kelompok-kelompok tersebut.
f.
Penggunaan subjek sebagai pengendali
mereka sendiri
3.
Mengendalikan perbedaan situasional
Ada
3 metode yang biasanya digunakan daam mengendalikan perbedaan situasional:
a.
Menjaga agar keadaan variable tersebut
tetap seperti semula.
b.
Mengacak variable tersebut
c.
Memanipulasi variable tersebut secara
sistematis dan terpisah dari variable bebas yang utama.
4.
Manipulasi
Manipulasi
suatu variable menunjukkan pada tindakan yang sengaja dilakukan oleh peneliti.
Seperangkat kondisi yang berbagai macam itu disebut variable bebas, variable
eksperimental, atau variable perlakuan.
5.
Pengamatan
Pengamatan
dilakukan terhadap cirri-ciri tingkah laku subjek yang diteliti. Pengamatan
yang sedapat mungkin bersifat kuantitas itulah variable terikatnya. Variable
terikat dalam penelitian sering berupa hasil dari sesuatu, jadi sebenarnya
adaah skor atau hasil pengamatan, dan bukan hasil belajar itu sendiri.
B.
Perbandingan eksperimental
Penelitian
membutuhkan sekurang-kurangnya dua kelompok subjek yaitu kelompok
eksperimental(kelompok coba) dan kelompok pengendali. Kelompok experimental
ialah kelompok yang diberikan perlakuan baru atau berbeda, sedangkan kelompok
pengendali adalah kelompok yang diberikan seperangkat perlakuan yang biasa atau
umum.
C.
Desain eksperimental
Desain
ini merupakan kerangka konseptual pelaksanaan eksperimen. Desain memiliki 2
fungsiVariable disain penelitian yakni: (a) menciptakan kondisi bagi
perbandingan yang diperlakukan oeh hipotesis eksperimen, (b) melalui analisis
data statistic memungkinkan melakukan tafsiran atas hasi penyelidikan.
(1)
Variabel Desain Penelitian
Terdapat
dua kriteria umum disain peneitian:
a.
Validitas internal : pengendalian,
pengendalian dikatakan memadai adalah bagaimana menemukan cara untuk
menghiangkan variable luar, yaitu variable yg menimbulkan interpretasi lain.
Contoh: sejarah, pematangan, pemberian pra-tes, alat pengukuran, kemunduran
statistic, pemiihan subyek yg berbeda dl
b.
Validitas eksternal : kepresentatifan hasil
penyelidikan. Ada dua macam validitas eksternal yakni: (a) validitas populasi
yaitu segala hak yg menyangkut identifikasi populasi yg akan digeneralisasikan
berdasarkan eksperiment tersebut. (b) vaiditas ekologis yaitu hal-hal yg
menyangkut masalah penggeneraisasian pengaruh eksperimental kepada
kondisi-kondisi lingkungan yg lain.
(2)
Disain Pra-Eksperimen
Terdapat
7 disain yang tergolong pra-eksperimen:
1)
Disain pra-tes :
disain yang hanya melibatkan satu kelompok siswa saja tanpa membandingkan
dengan kelompok siswa lainnya.
Kelemahan
: karena hanya menggunakan satu kelompok siswa/ tanpa menggunakan kelompok
pengendali maka pelaksanaa eksperimen tidak boleh menganggap bahwa perubahan yg
terjadi antara hasil pre-tes dan pasca-tes itu disebkan oleh perlakuan tes.
Selain itudisain ini bersifat super fisial (dangkal).
2)
Disain Statis dengan dua kelompok:
melakukan penelitian dengan meibatkan dua kelompok siswa yg dianggap memiliki
kesamaan yang kemudian diberikan perlakuan atau treatment pada salah satu
kelompok siswa.
Kelemahan
: tidak menggunakan random dalam menentukan subyek penelitian, hanya asumsi
dasar atas kesamaan kemapuan antara kelompok siswa satu dan dua.
3)
Disain yg hanya menggunakan pasca-tes
dengan subyek diacak dan dua kelompok : yaitu disain
yg memerlukan dua kelompok subyek yang ditentukan secara acak/random dan yg
masing-masing diberikan kondisi yg berbeda. Dalam hal ini pengacakan/random
digunakan untuk mengendalikan semua kemungkinan variable luar serta menjamin
bahwa setiap perbedaan diantara kedua kelompok itu sebelum eksperimen dilakukan
hanya dapat dikaitkan dengan kebetulan belaka.
4)
Disain yang hanya menggunakan Pasca-tes,
Subyek Dipadankan dan Diacak, Dua kelompok : disain yg
memerlukan dua kelompok siswa sebagai subyek yg diperoleh menggunakan tehnik
pemadanan (matching).
5)
Disain yang Menggunakan Pra-tes dan
Pasca-tes dengan Kelompok –kelompok yang Diacak: merupakan
disain klasik, karena memungkinkan peneliti mempelajari perubahan.
Kelebihan
: terletak pada pengacakan yg dilakukan terlebih dahulu yg menjamin adanya
kesamaan statistic antara kedua kelompok itu sebelum eksperimentasi.
6)
Disain Kelompok Solomon :
pertama menggunakan tiga kelompok dengan penempatan subyek kedalam kelompok
secara acak.
Kelebihan:
memberikan pengendalian terhadap efek interaksi terhadap pra-tes dengan X.
7)
Disain Empat-kelompok Solomon: memberikan
pengendalian yg lebih teliti lagi dengan jalan memperluas disain 6 sehingga
mencakup satu kelompok pengendali lagi.
Kesulitan:
suit dilakukan dalam praktek karena eksperimen membutuhkanbanyak waktu dan
banyak usaha. Selain itu, disain ini memiiki kesulitan untuk analisis
statistiknya.
(3)
Desain Faktoral
Dalam
disain ini ada dua lebih variable dimanipulasi secara simultan untuk
menyelidiki pengaruh masing-masing terhadap variable terikat, disamping juga
pengaruh-pengaruh yg disebabkan oleh interaksi antara beberapa variable.
Ada
2 macam desain faktoral: Pertama, salah satu variable bebas mungkin
dimanipulasi secara eksperimental. Dalam hal ini pengeksperimenan tertarik pada
variable bebas saja namun juga mempertimbangkan variable lain yg mungkin dapat
mempengaruhi variable terikat. Seperti, jenis kelamin, kecerdasan, ras, status,
sosio ekonomi, hasil belajar dll. Kedua, semua vartiabel bebas mungkin
dimanipulasi secara eksperimental. Dlm hal ini tertarik pada beberapa variable
bebas dan meniai pengaruh variable-variable itu baik secara terpisah maupun
bersama-sama.
Disain Faktoral Sederhana
Disain
faktoral telah dikembangkan dalam tingkat kepelikan yang berbeda-beda. Dalam
disain ini variable bebas yang dimanipulasi disebut variable eksperimental,
sedang variable bebas yg kedua, yang telah dibagi menjadi beberapa tingkatan
disebut variable atribut. Selain itu
disain faktoral memberikankemungkinan pada peneliti untuk menilai interaksi antara
kedua variable bebas, yaitu pengaruh yg berbeda dari salah satu diantara kedua
variable itu pada tingkatan yg berbeda dari variable lainnya.
Kelebihan
: (a) dapat menyelesaikan dalam satu kali eksperiment, (b) memberikan
kesempatan untuk menyelidiki interaksi yg sering begitu penting dalam
penelitian pendidikan, (c) memberikan pengujian yg lebih kuat terhadap
hipotesis.
(4)
Disain Eksperimental-semu (Quasi
Experimental Designs)
Disain yang Menggunakan Pra-tes dan
Pasca-tes dengan Kelompok Pengendai Tidak Diacak
Pengeompokan
subyek secara acak memang dianjurkan serta merupan hal yg ideal, akan tetapi
tidak semua peneitian/ eksperimen dapat dialakukan pemngambilan subyek secara
acak karena situasi yg tidak memungkinkan, oleh karena itu dalam hal ini harus
diusahakan agar pada awa penyelidikan kedua kelompok yg digunakan itu sejauh
mungkin sama (ekivalen).dalam disain ini menggunakan tehnik anaisis kovariansi
guna menimbangi sebagian ketidaksamaankedua kelompok. Kesamaan pada
factor-faktor luar yg relevan ainnya, seperti jenis keamin, hasil tes,
kecerdasan, dan sebagainnya hendaknya juga diperiksa, apabila perlakuan
eksperimental hendaknya ditetapkan secara acak.
Disain Berimbang (Counterbalanced
Design)
Disain
ini melakukan pertukaran kelompok pada waktu-waktu tertentuselama masa
eksperimentasi. Ciri khusus disain ini adalahbahwa semua subyek menerima semua
perlakuan eksperimental untuk beberapa saat lamanya selama masa eksperimen.
Studi berimbang seperti ini dapat digunakan oleh guru kelas untuk membandingkan
keefektifan dua metode mengajar terhadap penguasaan bahan pelajaran tertentu.
v Disain
Rangkain Waktu(Time-Series Design)
Disain
ini meibatkan pengukuran secara berkala terhadapsatu kelompok dan pemberian
perlakuan eksperimental kedalam rangkaian pengukuran berkala itu. Disain ini
lebih bermanfaat dalam peneltian pendidikan, pengujian berganda dapat
memberikan pengawasan terhadap beberapa ancaman umum bagi validitas internal.
Kelemahan disain ini adalah ketidakmapuannya mengendaikan pengaruh sejarah
(history) artinya bahwa kita harus menyampingkan kemungkinan bahwa bukan X,
melainkan kejadian simultanlah yang menyebabkan terjadinya perubahan yg
diamati. Seperti factor perubahan musim, factor alat sekoah seperti ujian
mungkin dapat menjadi sebab perubahan tsb.
v Disain
Rangkaian Waktu dengan Kelompok Pengendali
Merupakan
perluasan dari disain yg sebelumnya, dengan memasukkan kelompok pengendali.
Variasi lain dari disain ini meiputi penambahan jumlah kelompok pengendai,
penambahan, pengamatan, atau pertambahan perlakuan eksperimental.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar