Selasa, 17 Juni 2014

Jenis- Jenis Penelitian



Jenis- Jenis Penelitian

A.      Jenis-jenis penelitian
           Penelitian dapat diklasifikaskan dari berbagai cara dan sudut pandang.
1.      Dilihat dari pendekatan analisnya, penilitian di bagi menjadi dua macam yakni
(a) penelitian kuantitatif dan
(b) penelitian kualitatif.
           Penelitian dengan pendekatan  kuantitatif  menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah degan meted statistika. Pada dasarnya,, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (alam angka pengujian  hipotesis) dan menyandarkan  kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan  penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.
           Sedangkan penelitian  kualiatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan dedukatif dan  induktif  serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati, tetapi bukan berarti pendekatan kualitatif  tidak menggunakan dukungan data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab peranyaan dan argumentatif.[1]

2.      Jenis jenis penelitian secara umum dan pendidikan dapat dibedakan menurut
a.       bidang, dibedakan menjadi:
1) akademis
2) professional
3) intitusional
b.      tujuan, dibedakan menjadi:
1) murni
2) terapan
c.       metode, dibedakan menjadi
1) survey
2) exposfacto
3) eksperimen
4) naturalistic
5) policy research
6) action research
7) evaluasi
8) sejarah
9) R & D
d.      tingkat eksplanasi (level of explanation), dibedakan menjadi
1) deskriptif
2) komparatif
3) asosiatif


e.       waktu, dibedakan menjadi
1) cross Sectional
2) longitudinal[2]

3. Jenis-jenis penelitian berdasarkan kedalaman analisisnya, jenis penelitian terbagi atas
(a) penelitian deskriptif dan
(b) penelitian inferensial.
           Penelitian deskriptif melekukan analisisnya hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan. Kesimpulannya bersifat jelas. Uraian kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak secara dalam. Kebanyakan pengolahan datanya didasarkan pada analisis presentase dan analisis kecendrungan (trend).
           Penelitian infrensial melakukan analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Di penelitian ini kita dapat bicara mengenai besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.[3]

1.      Jika dipandang dari karakteristik masalah berdasarkan katagori fungsional, penelitian ada beberapa macam yang di uraikan oleh isaac dan michael(1976) yaitu:
a.    Penelitian deskriptif
b.   Penelitian perkembangan
c.    Studi kasus atau penelitian lapangan
d.   Penelitian korelasional
e.    Penelitian kausal- komperatif
f.    Penelitian eksperimental murni
g.   Penelitian semi eksperimental

a.      Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Data yang dikumpulkan semata –mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi. Misal contohnya survey

b.      Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan bertujuan mempelajari pola dan urutan perkembangan dan/atau perubahan,sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. Pelaksanaannya secara longitudinal penelitian perkembangan terpusat pada studi mengenai variabel-variabel dan perubahannya dalam periode bulan atau tahun, dalam usahanya memperoleh jawaban. Dalam studi longitudinal masalah sampel biasanya menjadi rumit karena tidak banyak subjek yang diikuti terus perkembangannya dalam waktu bertahun-tahun. Dalam studi cross-sectional banyaknya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang dianalisis menjadi lebih terbatas. Akan tetapi studi cross-sectional lebih efisien waktu dan lebih murah biayanya dikarenakan rentang waktu perkembangan yang sesungguhnya perlu di pelajari dapat dipersingkat oleh pengambilan sampel.

c.       Studi Kasus dan Penelitian Lapangan
Tujuan studi kasus dan penelitian lapangan adalah mempelajari secara insentif latar belakang, status terakhir, dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti individu, kelompok, lembaga, atau komunitas. Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam(indepth study) mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut. Di bandingkan dengan penelitian survai  yang biasanya menyelidiki sedikit variabel pada sampel besar, studi kasus sebaliknya menyediliki banyak variabel dan banyak kondisi pada sampel yang kecil.

d.      Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi. Dengan penelitian korelasional, pengukuran terhadap terhadap beberapa variabel serta saling hubungan diantara variabel-variabel tersebut dapat dilakukan serentak dalam kondisi yang realistik.

e.       Penelitian Kausal-Komperatif
Pada hakikatnya penelitian kausal-komperatif adalah” ex post facto”, artinya data dikumpulkan setelah semua peristiwa yang di perhatikan terjadi. Kemudian peneliti memilih satu atau lebih efek (variabel dependen) dan menguji data dengan kembali menelusuri waktu, mencari penyebab, melihat hubungan, dan memahami artinya. Cara ini dapat dikatakan berlawanan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan data di bawah suatu kondisi yang sangat terkendali.

f.       Penelitian Eksperimental Murni
Penelitian eksperimental murni dilakukan untuk meneliti kemungkinan adanya  hubungan sebab-akibat di antara variabel-varibel dengan cara menghadapkan kelompok eksperimental pada beberapa macam kondisi perlakuan dan membandingkan akibat hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
Penelitian ini memusatkan perhatiannya pada cara pengendalian variasi guna, (a) memaksimalkan varians dari variabel-variabel yang terlibat dalam hipotesis, (b) meminimalkan varians variabel luar yang tidak di kehendaki yang dikhawatirkan akan dapat mengganggu hasil eksperimen, dan (c) meminimalkan varians eror atau varians random, termasuk pula eror dalam pengukuran. Validasi internal, yang mengacu pada apakah yang terjadi di antara kelompok subjek dalam eksperimen memeng benar-benar disebabkan oleh perbedaan perlakuan, merupakan kondisi esensial, adalah tujuan utama metode ini. Tujuan ke dua adalah validitas eksternal yang mengacu kepada seberapa representatifnya temuan penelitian dan apakah temuan tersebut dapat digeneralisasikan pada kelompok subjek serupa yang lebih luas.

g.      Penelitian Eksperimental Semu
Peneitian ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni, kan tetapi tidak  emua variabel yang relevan dapat dikendalikan dan di manipulasi. Karena pengendalian dan manipuasi tidak spenuhnya berada di tangan peneliti maka cirri unik penelitian ini adalah adanya metode control parsial yang berdasarkan pada identifikasi yang seksama terhadap factor-faktor yang dicurigai akan mempengaruhi validitas internal dan validitas eksternal.[4]

B.     jenis-jenis metode penelitian
 Jenis jenis metode penelitian juga dapat diklasifikasikan  berdasarkan  tujuan, dan tingkat kealamiahan (Natural setting) obyek yang di teliti.
1.   Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi
a.       penelitian dasar( basic research),
b.      penelitian terapan (applied research) dan
c.       penelitian pengembangan ( research and development).

2.   Berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi:
a.       metode penelitian eksperiment,
b.      survey dan
c.       naturalistik.
           Gay (1997) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni (dasar) dan  terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. Borg and Gall(1988) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (research and development/R&D), merupakan  metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Penelitian dan perkembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.[5]
           Selanjutnya Borg and Gall(1989) menyatakan : One way to bridge the gap between research and practice in education is to research and development. Pada umumnya penelitian R & D bersifat longitudinal (beberapa tahap). Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic research). Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen, atau action researc. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut, dinamakan penelitian terapan (applied research). Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang di gunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Misalnya pengaruh ruang kelas yang ber AC terhadap efektifitas pembelajaran. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan) tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misal dengan mengedarkan kuesioner, wawancara , dan sebagainnya.
 Berdasarkan jenis-jenis penelitian tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa metode kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk metode kualitatif adalah metode naturalistic. Penelitian untuk basic research pada umumnya menggunakan metode eksperimen dan kualitatif. Applied research menggunakan eksperimen dan survey. R & D dapat menggunakan survey, kualitatif dan eksperimen.[6]




[1] Azwar Syaifudin,1998, Metode Penelitian,Yogyakarta:Pustaka Belajar , hal 5
[2] Sugiono,2013, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: alfabeta, hal 6-8
[3] Aswar Syaifudin,1998, Metode Penelitian,Yogyakarta:Pustaka Belajar , hal 6
[4] Ibid hal 6-11
[5] Sugiono, 2013,Metode Penelitian Pendidikan, : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,  Bandung: Alphabeta hal 9
[6] Ibid hal 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar